
Foto dok beberapa waktu lalu: Kasatpol PP Kampar & ketua tim kordinator gabungan
Pekanbaru- Kamis,15/06/2023. Aliansi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan (AMMPL) resmi melaporkan PT. Peputra Maha Raya terkait dugaan pelanggaran Perda Kabupaten Kampar.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan “Rio Azlani” saat dikonfirmasi oleh awak media terkait adanya temuan atas dugaan pelanggaran Undang-undang dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar yang diduga dilakukan oleh PT. Peputra Maha Raya yang berada Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Hari ini telah kita lakukan pelaporan kepada Kasatpol PP Kabupaten Kampar Bapak “Arizon S.E” yang mana berdasarkan peraturan perundang-undangan Satpol PP diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam penegakan Peraturan Daerah, dan Peraturan Kepala Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat. “Ungkap” “Rio”
PT. Peputra Maha Raya disinyalir dan atau diduga telah melanggar sejumlah Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 4 Tahun 2004 Tentang Bangunan Gedung. Serta Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 17 Tahun 2009 Tentang Retribusi Perizinan Usaha Perkebunan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 11 Tahun 2019 Tentang Rencana Tata Ruang. Sebagaimana pasal 70 “Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sebagaimana Pasal 61 Huruf b, dipidana penjara dan denda.
Sebelumnya Aliansi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan perkebunan kelapa sawit didalam kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK), yang mana terdapat dugaan penyalahgunaan HGB.
Menindaklanjuti laporan tersebut, team gabungan melakukan penelusuran/pengecekan dilapangan dan benar adanya terdapat tanaman/perkebunan kelapa sawit setinggi 4-7 meter ketinggiannya. Serta adanya tanaman sawit dipinggir sungai yang mana diduga dan disinyalir tanaman sawit tersebut adalah milik PT. Peputra Maha Raya.
Team melakukan pengambilan foto/gambar dilokasi mengunakan GPS Map Camera, yang mana salah satu foto/gambar tersebut tampil Lat/Long, dan team melakukan pengecekan Lat/Long kawasan tersebut dan diduga atau disinyalir kawasan tersebut adalah kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK). “Ungkap Rio”
Terkait temuan ini sebelumnya kita sudah menyurati pihak pimpinan perusahaan PT. Peputra Maha Raya terkait permohonan konfirmasi/klarifikasi berdasarkan data yang kami miliki, namun sampai saat ini kami belum mendapatkan balasan terkait hal tersebut.
Sesuai dengan surat yang telah kami sampaikan sebanyak 3 x kepada pimpinan PT. Peputra Maha Raya setelah surat diterima tidak adanya tanggapan dan jawaban maka selanjutnya kami akan tingkatkan menjadi laporan kepada penegak hukum atas dugaan pelanggaran “Ungkap Rio”
Ia menambahkan “Kita berharap kepada Satpol PP Kabupaten Kampar yang memiliki wewenang menegakkan Peraturan Daerah, dan Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Kampar agar dapat nanti nya memanggil pihak perusahaan untuk meminta konfirmasi/klarifikasi sebagaimana data yang telah kami sampaikan.
Jika terdapat dugaan pelanggaran Perda Kabupaten Kampar nantinya ia berharap agar dapat ditindaklanjuti sebagaimana peraturan Daerah Kabupaten Kampar yang berlaku. “Tegasnya” (*)