Penegak Hukum Diminta Dalami Adanya Dugaan Korupsi Terkait Pembangunan Alun Alun Kota Tanjab Barat Yang Kondisinya Saat Ini Memprihatinkan

 

Kuala Tunggkal 06/2022. Instansi terkait seperti kejaksaan dan KPK diminta mendalami dugaan adanya kerugian negara dalam pembangunan alun alun kota di kab tanjab barat
yang menelan anggaran mencapai rp 8 miliar lebih,yaitu terdiri dari rp 6.818.641.408,82.TA 2019 dan rp 2500.000.000, TA 2020.

Dari hasil lhp bpk provinsi jambi, tercatat dimana sebagai pemenang tender untuk pengerjaan proyek pembangunan alun alun kota ini adalah CV.AAd

Luas lokasi pembangunan ini ditaksir hanya seluas berukuran lebih kurang 70meter x 70 meter persegi.

Pembangunan ruang publik ini berupa satu buah tugu dengan lantai semen dan berupa bangunan berbentuk gelang yang tiangnya besi dan dibungkus bahan seperti triplek gibsum.

Dari laporan hasil pemeriksaan BPK pada bulan April 2020 dinyatakan pembangunan ruang publik (alun alun) kota tersebut tidak sesuai sepesifikasi.

Kemudian dalam pembangunan tersebut terdapat kekurangan volume sebesar rp 121.803.232,95

Terkait Kecilnya biaya kekurangan volune yang ditemukan BPK dalam pekerjaan pembangunan ruang publik (alun alun) kota tersebut, hingga saat ini kami belum mendapat jawaban dari BPK perwakilan provinsi jambi.

Terkait hal ini Ir Sugiono seorang arsitektur yang kami mintai pendapatnya mengenai perkiraan besarnya biaya pebangunan semacam itu, kepada kami beliau mengatakan,

“Kalau saya diberikan pekerjaan seperti itu jadinya, saya pasti dapat untung separoh nya dari pagu anggarannya.Ucapnya sambil tersenyum.

Pihak dinas PUPR Tanjabbar hingga saat ini juga belum dapat memberikan penjelasan terkait pembangunan alun2 kota tersebut.