
PT. Vale Indonesia yang dahulu lebih dikenal dengan PT. International Nickel Indonesia (INCO) yang memiliki konsesi yang luas diwilayah Kabupaten Morowali, kini sedang disoroti sejumlah elemen rakyat di Morowali Sulawesi Tengah. Sorotan kali ini, muncul dari Forum Rakyat Bersatu (FORBES) Morowali melalui seruan aksinya, Selasa (26/4/2022).
Dalam keterang Ketua FORBES Morowali, Abd. Jamil, menuding adanya dugaan penelantaran lahan yang dilakukan PT. Vale Indonesia. Hal ini sangat disayangkan, mengingat penguasaan konsesi potensi sumberdaya alam di Morowali sudah berlangsung lama, bahkan hingga kini sudah masuk lima puluh tahunan.
Meski penguasaan konsesi sudah berlangsung lama, namun hingga sekarang dinilai PT. Vale Indonesia belum juga berproduksi, tidak nampak keseriusan alias tidak komitmen dalam mensejahterakan takyat dan cenderung melakukan penelantaran lahan dan potensi sumber daya mineral.
Meski demikian, penguasaan konsesi pertambangan PT. Vale Indonesia dan penguasaan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), belum juga dicabut oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Disisi lain, pemerintah telah mencabut 2.078 Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batu Bara, 192 Ijin di sector kehutanan seluas 3,2 juta hektar serta pencabutan Izin Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan terlantar seluas 38.000 hektar.
Padahal, konstitusi sudah mengamanatkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk itu, FORBES Morowali menilai seharusnya, penguasaan konsesi PT. Vale Indonesia dan penguasaan konsesi kawasan hutan yang berjumlah 13.000 Hektar harus ikut dicabut.
Penguasaan konsesi dan kawasan hutan yang terbilang luas, condong menyandera
perusahaan kecil lainnya untuk mendapatkan Kuota Pinjam Pakai kawasan Hutan, imbasnya ke distribusi peluang berusaha dan terbukanya lapangan kerja. Praktek Monopolistik konsesi kawasan hutan tidak sejalan dengan semangat demokratisasi ekonomi dan pemberdayaan perekonomian masyarakat lokal.
Ia menambahkan, hingga kini sudah kurang lebih 50 tahun lamanya keberadaan PT Vale Indonesia yang memiliki slogan tumbuh bersama masyarkat hanya sebatas slogan semata bagi rakyat Morowali. Untuk itu, atas nama Forum Rakyat Bersatu Morowali menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar kita dapat bersama melakukan aksi unjukrasa setelah lebaran idul fitri.
(Tim/Red)