Kuala Tungkal.11/21. Tingginya permintaan CPO minyak kelapa sawit dipasaran saat ini dan di iringi dengan harga TBS yang semakin meroket akhir akhir ini membuat para petani sawit senang.
Kondisi seperti ini tentu meningkatkan perekonomian masyarakat kususnya bagi petani sawit.
Namun yang menjadi kendala bagi petani sawit rakyat didaerah ini yaitu mengenai akses jalan yang belum memadai untuk mengeluarkan hasilnya serta sulitnya untuk mendapatkan pupuk.
Ditambah lagi minimnya dukungan pemerintah daerah tanjab barat untuk mendukung peningkatan hasil petani kelapa sawit rakyat didaerah ini.
Hal ini terbukti dari data keuangan pemkab tanjab barat,dimana minimnya anggaran yang diberikan kepada dinas perkebunan dan peternakan yang menjadi mitra petani sawit rakyat yang hanya berkisaran sebesar rp 14Miliyar petahunnya dan sudah termasuk gaji pegawai sebanding sama dengan anggaran dinas pariwisata yang bukan menjadi program proraritas pemkab tanjab barat,hal ini dapat dilihat dari penerimaan PAD masing2 dinas tersebut.
Kepada media ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) DPU Kec.Batang Asam,Kab.Tanjab barat, Prov Jambi,
Polberkat N mengatakan,
“Hasil minyak kelapa sawit atau CPO saat ini merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah kabupaten tanjab barat.
“Pendapatan pajak yang begitu besar dari hasil buah sawit didaerah ini seharusnya pemkab lebih mendorong bagaimana agar petani sawit didaerah ini mendapat pendampingan dan dukungan dari pemerintah daerah,
Seperti membangun jalan perkebunan sawit masyarakat dan memberikan bantuan untuk perawatan tanaman kelapa sawit rakyat seperti bantuan pupuk gratis dan obat obatan untuk hama.Ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu petani kelapa sawit rakyat yang juga merupakan pengurus koperasi produsen Sawit Sejahtera Batang asam, Rudy raja gukguk,
“Apa yang disampaikan oleh ketua DPU APKASINDO Kec.Batang asam, menurut saya hal ini merupakan mewakili dari suara para petani kelapa sawit didaerah ulu tanjab barat ini.Ucapnya./PN.
Leave a Reply