Kabel Di Bawah Laut Putus

 

selidikkasus.com- Ahli mengungkap lama waktu perbaikan kabel laut yang putus atau rusak seperti yang mengganggu jaringan internet IndiHome dan Telkomsel bergantung pada banyak hal.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan misalnya ketersediaan kapal, kondisi arus laut, hingga seberapa parah kerusakan yang terjadi.

“Tergantung kerusakannya. Kalau terjadi di ruas overlay yang ramai lalu lintasnya atau dalam atau arus kuat, asalkan tersedia kapal khusus untuk overlay dan perbaikan maka proses penyambungannya sendiri hanya perlu waktu beberapa jam,” jelas Muhammad Salahuddien Manggalanny, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/9).

Menurut Salahuddien proses berbaikan dilakukan dengan mengangkat kabel dari dasar laut ke atas kapal perbaikan dan disambung kembali.

“Kalau sudah selesai, diturunkan kembali ke dasar laut sesuai jalur overlaynya,” tuturnya.

Lama waktu perbaikan menurut Salahuddien akan tergantung dari antrian kapal perbaikannya atau jika lokasi kapal jauh dari titik kerusakan.

Pasalnya, jumlah kapal overlay kabel laut yang sekaligus berfungsi untuk perbaikan tidak banyak di seluruh dunia.

Sehingga selalu antri dan rebutan prioritas,” lanjutnya.

Senada, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan bahwa semakin banyak kendala maka semakin banyak juga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perbaikan.

“Pertama ketersediaan kapal untuk perbaikan. Berapa banyak titik yang putus, makin banyak makin lama butuh perbaikan. Terus akses ke lokasi dan tak ketinggalan adalah kedalaman laut,” kata Heru kepada yang dilansir dari CNNIndonesia.com melalui pesan teks, Selasa (21/9).

Heru juga mengatakan, semakin dalam posisi kabel laut yang putus maka lama pengerjaan dan cara perbaikannya pun makin sulit.

Seperti diketahui, Telkom Group menyatakan gangguan layanan internet pada operator IndiHome pada akhir pekan lalu akibat kendala pada sistem kabel bawah laut Jasuka (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) ruas Batam-Pontianak.

Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, mengatakan gangguan layanan Telkomsel dan Indihome teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 kilometer lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.

Sistem laut Jasuka merupakan kabel bawah laut milik Telkom yang dibangun pada 2009 dan rampung pada 2011. Menurut data Submarine Cable Map, kabel laut itu membentang sepanjang 10.860 kilometer.

Sebagai informasi, Kabel Jasuka memiliki 17 titik pendaratan atau landing point yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, serta Malaysia.

Titik tersebut berada di Bandar Lampung, Batam, Baturaja, Dumai, Jakarta, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Rantau Prapat, Sibolga Tanjung Pakis, Tanjung Pandan, Tebing Tinggi, dan Bandar Bukit Tinggi di Selangor, Malaysia.

Telkom mengklaim Jasuka merupakan salah satu jalur kabel laut terpanjang di dunia. Instalasi kabel itu terdiri empat kanal 40G yang memiliki kapasitas daya tampung hingga 16 kali lipat dari jalur konvensional.

Telkom membangun sistem kabel bawah laut jalur Jawa-Sumatera-Kalimantan sebagai upaya dari Indonesia Digital Network. Targetnya supaya 90 persen wilayah kota dan kabupaten di Indonesia terkoneksi jaringan pita lebar (broadband) pada 2015 silam.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*