
Kediri, selidikkasus.com.- Amarah Memanas para pekerja Tambang Galian C /Sertu Cv. Adhi Djoyo sebagai buntut dari pemasangan bener terkait penutupan tambang oleh Direktur Perusahaan tambang Cv. Adhi Djoyo Burhanudin Kharim, sontak membuat kemarahan para penambang, dg luapan ekspresi yang dilontarkan terkait protes tentang penutupan tambang galian tersebut menjadi puncak kemarahan para pekerja, selasa (24/8) , mereka para pekerja bergerombol dengan jumlah yang sangat banyak melakukan perlawanan dan protes pada Pengelola tambang Cv. Adhi Djoyo yang ditujukan pada direktur, untuk membatalkan niat menutup tambang tersebut.
Terlihat di tempat kejadian aksi demo protes para pekerja penambang ada unsur dari fihak APH dalam hal ini Kasat Reskrim Polres Kediri , AKP. Rizkika Admadha Putra, Tipiter Polda Jatim , Pidsus Polres Kediri, dan Mapolsek Kunjang , terkait akan ditutupnya Galian Tambang tersebut, area pertambangan milik Cv. Adhi Djoyo yang berlokasi , di desa Pare Lor Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.
Dengan ekspresi kemarahan warga para penambang yang memuncak dan sudah tidak terkendali, sambil bereriak meminta Kharim Direktur Cv. Adhi Djoyo hadir menyampaikan sendiri terkait penutupan area tambang Kepada para masyarakat yang jumlahnya sangat banyak, dan ternyata yang hadir justru Bagus Setyo Nugroho yang menyampaikan akan ditutupnya area tambang , sontak amarah mereka memuncak hampir saudara Bagus dihakimi oleh para penambang terkait penyampaianya, ironis sekali kejadian tersebut Direktur Cv. Adhi Djojo tidak nampak keberadaanya, ada apa dengan Direktur tidak berani menampakkan diri…?.
Warga desa penambang yang melakukan perlawanan pada akhirnya bisa diredam dan mau diberikan pemahaman oleh Bagus , terkait dg akan ditutupnya area tambang ini.
Ditempat terpisah Kasat Reskrim AKP Rizkika Admadha Putra , menyampaikan pada awak media terkait kegaduhan yang ada di tambang Cv. Adhi Djoyo, bahwa penegakan hukum tidak mengesampingkan rasa kemanusiaan, kita masih mencari titik over lay atau posisi hukumnya dulu, nsnti kalau memang ada permasalahan kita upayakan untuk dilakukan ” Mediasi” , ucap Kasad Reskrim Polres Kediri.
Dan hingga berita ini diturunkan , masyarakat para penambang galian bisa memahami dan masyarakat tetap bisa melakukan aktifitas sebagai penambang sampai ada titik terang permasalahan dari hasil titik terang posisi hukumnya dari hasil upaya mediasi.(roed).
Lp. Pemberitaan Wil.Karisidenan Kediri. Rudy Priyono. Taem media cyber group