Anies : Dana PEN Bukan Untuk Menangani Covid-19

Jakarta,selidikkasus.com
Pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat bukan untuk penanganan covid-19 akan tetapi untuk membiayai pembangunan infrastruktur,hal ini dipaparkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Tanjung Priok Jakarta Utara,rabu 4/11.

Sejak awal penanganan Covid-19 menggunakam dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD DKI Jakarta bukan dari dana PEN.

“Program PEN adalah prigram Pemerintah Pusat terkait pembangunan,kalau penanganan covid kita gunakan dana BTT dari DKI” papar Anies di Tanjung Priok Jakarta Utara,rabu 4/11

Rp.12,5 triliun dana hutang dari Pemerintah Pusat melalui PT.Sarana Multi Infrastruktyr (Persero),dan dana itu baru Rp.3,2 triliun yang cair,dan dana itu untuk pembangunan infrastruktur agar tidak terhenti ditengah pandemi virus corona.

“Jadi tujuan dari anggaran yang dislurkan lewat SMI adalah agar proyek proyek insfrastruktur di daerah tidak terhenti akibat adanya pandemi,jadi ini dua hal yang berbeda” kata Anies.

Tujuh proyek di Jakarta yang diusulkan Gubernur Anies di danai dengan dana pinjaman PEN,dan itu berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 986 Tahun 2020 tentang Tim Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah,diantaranya untuk pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) dan tevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Namun rencana tersebut dikecam Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta,Johny Simanjuntak Ketua Komisi R DPRD DKI mengingatkan agar Anies tak menggunakan dana PEN untuk pembangunan,karena dana tersebut seharusnya menjadi stimulus seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),Bantuan Sosial,hingga Kartu Jakarta Mahasiswa (KJMU)dan juga diperuntukan bagi penanganan banjir dan membiayai wabah virus corona.

“Bukan untuk proyek mercusuar yang belum begitu mendesak seperti Jakarta Internasional Stadium (JIS) dan pembangunan hotel di TIM” kata Johny.

(Lp Gun’s Kaperwil Jakarta/Tim)