
Pekanbaru-live tanggal 8 Okt 2020-Berita dugaan hasrat caplok warisan orang lain atau lahan yang telah viral beberapa media sebelumnya tentang sengketa tanah atas nama Buntardjo sebagai pewaris atas harta peninggalan kakaknya yang bernama Elfy Buntarman yang diduga kuat dilakukan oleh Mely Surjadi, Mely Surjadi adalah anak dari Arif Surjadi yang ternyata hanya mitra kerja dari Elfi.
Menurut penuturan penasehat hukum daripada Buntardjo (IFRIANDI, SH) kepada kepada tim media online group Cyber dan disiarkan melalui live streaming di Pekanbaru Selasa,8 Oktober 2020 membenarkan Bahwa penjelasan Buntardjo benar.
Pengacara muda yang salah satu kondang di Provinsi Riau tersebut membenarkan bahwa klarifikasi yang disampaikan kepada pihak Polda Riau, yang juga kita dampingi dari kuasa hukum bertujuan terutama menjelaskan laporan Mely tersebut adalah tidak berdasar dan patut kita duga kuat bahwa palsu sebab alas dugaan tersebut jelas saat klarifikasi di Mapolda Riau, bahwa surat Akta yang dimiliki Mely tersebut tidak ada wujudnya dan berbagai macam alasan hanya asal nyerocos.
IFRIANDI, SH menambahkan bahwa anehnya Mely juga kita duga kuat untuk dapat mengurus surat-surat hanya bermodalkan berdasarkan surat kehilangan kepolisian yang di jadikan alasan untuk merangkai strategis untuk menguasai harta milik klien kami.
Dan beberapa surat yang ditunjukkan Mely tersebut semerawut, melaporkan kehilangan orang lain, surat hilang tidak jelas , hilangnya enatah dimana, dan surat kepemilikan juga entah tanah siapa.
Salah satu point yang membuat kita menduga bahwa Mely itu mungkin pikirannya sedikit terganggu atas penelusuran tim kita ke hampir semua yang kita rasa berkaitan. Bahkan kita datangi RT,RW,Lurah, Camat justru mereka tidak tau surat tanah yang hilang dan yang di klaim Mely tersebut adalah lahan milik klien kami.
Bahkan menguatkan dugaan bahwa Keterangan Kelurahan (SKK) No.167/595/.3/SKK/KR/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 dan SKK No.166/595.3/SKK/KR/VII/2007 di duga kuat palsu dan rekayasa, dan apalagi alasan kuat kita bahwa kita konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan Rumbai ternyata SKK tersebut tidak ada teregistrasi pada arsif pemerintahan Kelurahan dan Kecamatan, artinya kuat dugaan bahwa Mely itu mungkin sedikit kurang sehat. “sambung pengacara ganteng dan muda tersebut sambil senyum simpul”
Dalam hal ini saya sebagai penasehat hukum dan mewakili tim, terutama membela hak pemilik dan pewaris dengan tegas meminta Mely instrospeksi diri, dan jika kondisinya kurang baik agar bisa segera melakukan pemeriksaan, apalagi beliau sudah berumur enam puluhan tahun kita tidak juga tega melihat tingkah laku beliau yang tidak layak begitu.
Dan disini juga kami minta pihak kepolisian untuk bertindak arif dalam menanggapi laporan tersebut yang hanya menghasilkan polemik yang merugikan pihak klien kami bahkan pusing dibuat oleh nenek kita Mely tersebut. Ketentraman klien kami terganggu, nama nya l tercemar akibat dari ulah Nek Mely yang sangat jelas merugikan klien kami. Dan kam juga meminta pihak kepolisian bahwa kami berencana untuk segera melaporkannya, dan jika laporan kami yang jelas memenuhi unsur pelanggaran nantinya dapat segera di proses nantinya, karena kondisi dan sifat Mely hingga saat ini kita masih memiliki rasa tidak sampai hati. “Tutupnya”
Media Cyber (tim)