Gresik-selidikkasus.com Pemdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik kembali mengukir sejarah. Kali ini, di momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75, Pemdes setempat melaunching ikon baru di Agrowisata ‘Kebun Pak Inggih’.
Patung berbentuk petani atau pekebun membawa sabit dan cangkul ini menjadi ikon baru di agrowisata yang digarap Desa Sekapuk. Patung setinggi 4,5 meter itu juga menjadi semangat baru, semangat 45 membangun desa di tengah pandemi.
“Alhamdulillah, akhirnya icon Agrowisata Kebun Pak Inggih bisa dilaunching tepat di HUT RI ke-75. Dengan icon patung setinggi 4,5 meter ini mengandung harapan besar agar para petani dan pekebun memiliki semangat 45 dan semangat patriotisme untuk bangkit di tengah pandemi,” ujar Kades Sekapuk Abdul Halim saat launching icon agrowisata Kebun Pak Inggih, Senin (17/8/2020).
Lebih lanjut, Kades yang sukses mengelola wisata alam Setigi Sekapuk ini mengungkapkan, meskipun perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang bermasalah sampai di daerah dan pedesaaan, semua desa mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya untuk bisa pulihkan ekonomi desa dan masyarakatnya.
“Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di berbagai bidang,” tandas Abdul Halim yang saat launching menghadirkan belasan pemuda pemudi untuk turut menjadi saksi sejarah bangkitnya ekonomi desa di tengah pandemi.
Dijelaskan, target Pemdes Sekapuk bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi. Menjadikan Desa Sekapuk tidak sekedar setara dengan desa-desa Mandiri, akan tetapi ingin menjadikan Desa Milyader.
“Termasuk hari ini, tepatnya di HUT RI ke-75 tahun, kami launching satu icon agrowisata patung setinggi 4,5 meter dengan beraneka tanaman produktif. Semua ini tidak lain ingin meningkatkan ekonomi desa sekaligus membuka lapangan kerja baru yang tidak sedikit jumlahnya dalam ukuran desa,” pungkasnya.
Lo-Fununul Ihsan