Menghindari Klaster Baru,Bupati Jombang Sarankan Santri Dilakukan Rapid Test Sebelum Kembali Ke Pondok

Jombang (SelidikKasus com)- Jangan sampai ada klaster baru di Kabupaten Jombang Jawa Timur, tentang penularan Covid-19 baru, Pemkab Jombang membentuk Tim Khusus untuk membentuk Formula yang akan diterapkan utamanya bagi santri-santri yang akan kembali mondok ke Pesantren di Kabupaten Jombang. Tim Khusus tersebut, juga akan membahas teknis penerapan New Normal khusus nya di pesantren.

Bupati Jombang, Hj.Mundjidah Wahab menaruh harapan kepada seluruh para santri yang menimpa Ilmu di Pondok Pesantren di wilayah Jombang agar, santri-santri tersebut melakukan rapid test terlebih dahulu di tempat asalnya, baru kemudian kembali ke pesantren wilayah Jombang untuk menuntut Ilmu.

“Kami sedang menggodok formula seperti apa jelang penerapan new normal di pesantren nantinya. Termasuk anggaran juga juga sedang kita bahas,” ujar Bupati Mundjidah Wahab kamis (4/6/2020).

Selain itu, Bupati Mundjidah juga berharap, saat kembali ke pesantren, para santri luar daerah berangkat secara kolektif dari masing-masing daerah. Seperti halnya dengan saat pemulangan santri pada akhir Maret lalu. Yakni pengelola pesantren mengantar pemulangan mereka ke tempat asal secara bergelombang.

Bupati Jombang juga menjelaskan, bukan persoalan mudah menerapkan new normal di pesantren. Namun lebih penerapan physical distancing relatif sulit. Pasalnya, dalam satu pesantren jumlah santrinya cukup banyak. Di PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang, misalnya Pesantren tersebut memiliki 12 ribu santri.

Belum lagi di Pondok Pesantren Darul Ulum di Rejoso,pesantren Mambaul Maarif di Denanyar, serta pesantren di Tebuireng, serta pesantren-pesantren di wilayah Kabupaten Jombang sangat banyak sekali.
“Kalau hanya sekedar new normal di lingkungan pesantren mungkin relatif mudah. Bisa masuk dan sore hari, tatapi penerapan physical distancing ini yang relatif sulit. Karena para santri menempati dalam satu kamar, biasanya dihuni sampai 10 orang santri,” jelas Bupati Jombang, Mundjidah Wahab. (Lipt. Us/ Har)