Blunder Lagi, Mahfud MD Diingatkan MUI; Andha Belum Paham Agama

Blunder Lagi, Mahfud MD Diingatkan MUI; Andha Belum Paham Agama

Banten, selidikkasus.com – Pernyataan Menkopolhukam, Mahfud MD, terkait upaya pencegahan penyebaran penularan pandemi Covid-19 di bulan Ramadhan memancing kritikan sejumlah pihak.

Menjauhi atau menghindari masalah, menghindari penyakit tepatnya menghindari pandemi Covid-19 itu lebih penting daripada kita meraih pahala yang sifatnya sunnah, misalnya shalat Tarawih bersama di masjid,kata Mahfud dalam conferensi video teleconference yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Kantor Graha BNPB, (25/4).

Pengurus MUI Pusat, Irjen Pol (purn) H. Anton Tabah Digdoyo, mengkritisi pernyataan Mahfud MD tersebut.
Menurut dia, tak seharusnya seorang Pejabat Publik Negara berbicara tanpa mengetahui landasan hukumnya, dan punya pemahaman yang benar.

Islam agama paling sempurna, dan detail. Melarang umatnya bicara kalau belum tahu ilmunya.
Allah subhanna waa Ta’alla berfirman, ‘Janganlah kamu berkata tanpa ilmu, karena pendengaranmu penglihatanmu pemahamanmu tentang sesuatu akan disidang di sisi Allah kelak nanti’ (QS.17/36),ucap H. Anton Tabah Digdoyo, Minggu (26/4).

Anton menegaskan, jika kurang faham tentang sesuatu apalagi masalah agama jangan buat kesimpulan.
Karena itu bisa berbahaya.

Ini menunjukkan dia (Mahfud MD), belum faham agama kalau bicara esensial dari agama. Mencegah wabah penyakit itu juga sunnah, itu ajaran langsung dari Kanjeng Nabi Muhammad Sollawlohu Alaihi Wassalam. Ada termaktun di Hadits Bukhari waa Muslim, dll, tambah Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat tersebut.

“Bahkan ilmuwan-ilmuwan non muslim dari AS, dan Eropa akui cegah wabah penyakit pandemi serta bagaimana cara hadapi wabah itu ajaran asli dari Rosullulah Nabi Muhammad tidak ada di ajarkan dalam agama lain, lanjut mantan petinggi Polri ini.

Jadi, tambah Anton, mencegah wabah itu sunah yang diprioritaskan bisa menjadi wajib.

Anton pun mengingatkan Mahfud untuk belajar agama lebih giat lagi agar tak salah kata.

Ini tugas sesama Muslim, apalagi saya lebih senior di HMI maupun di ICMI, ucap Anton.

Pernyataan Anton ini tak lepas dari blunder yang tak hanya kali ini diucapkan Mahfud.Sebab, belum lama ini mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga pernah menyatakan ‘haram ikuti sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW.

Anton kembali mengingatkan bahwa kesalahan masalah ilmu dunia paling dihukum di dunia. Tetapi kalau kesalahan masalah ilmu agama bisa dihukum di dunia dan di akhirat.

Hati-hati, marilah jaga lisan kita, pasti selamat di dunia dan akherat, serta manfaat, nagi umat, pungkasnya..
{Tommy}

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*