Mandailing Natal. Cuaca ekstrem yang melanda sebahagian besar wilayah Provinsi Sumatera Utara termasuk Kabupaten Mandailing Natal(Madina) bebarapa hari ini disebabkan beberapa faktor cuaca skala global, hingga ini tengah memperkuat peluang terjadinya hujan lebat yang disertai kilat, petir, serta angin kencang.
Berdasarkan perakiraan Cuaca yang di keluarkan Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Balai besar wilayah l.pada minggu(23/11/2025).
Salah satu faktor pemicunya adalah kondiai Indian Ocean Dipole(IOD) yang berada pada fase negatif, sehingga suplai uap air dari sisi barat Sumut Meningkat.
Selain itu, aktifitas gelombang atmosfer dan keberadaan sistem tekanan rendah(95B).
Disekitar selat Malaka, juga ikut memicu pertemuan angin yang membesar, puang trrbentuknua awan hujan tebal, termasuk awan Cumulonimbus (CB) yang berpotensi membawa Cuaca Buruk.
Akibat dari dampak Cuaca Ekstrem yang melanda, beberapa Wilayah Di Madina tertimpa Bencana banjir, Tanah Longsor, dan Angin Puting beliung.
Menurut data yang di terima Media Kabarterdepan melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Kaban BPBD Madina) Mukhsin Nasution, Selasa (25/11/2025).
Wilayah Madina Yang tertimpa musibah banjir, longsor, dan angin puting beliung yakni:
Desa Hutalimbaru, kecamatan Muara batang Gadis, meluapnya sungai Aek Parlampungan,menggenangi sekitar 70 unit rumah masyarakat dengan ketinggian air sekitar 1,5 Meter.dan diperkirakan 1,5 Hektar lahan pertanian rusak.
Desa Binanga, kecamatan Huta Bargot, banjir menggenai Sekolah Dasar Negeri(SDN) menyebabkan para siswa/siswinya diliburkan, dan 1 rumah warga juga ikut tergenang, namun kini dilaporkan banjir telah Surut.
Desa sayur Maincat, Bangun sejati dan Desa Mondan terendam air, seluas kurang lebih 6 Hektar dengan usia padi 7-25 hari setelah tanam.
“Tim TRC-PB BPBD turun langsung kelapangan melihat kondiai saat ini, genangan air telah Surut.”ungkap Kaban BPBD Madina
Kemudian kata Mukhsin, Desa Batahan lll dan IV juga mengalami banjir.
Kecamatan Batahan dengan kecamatan Sinunukan, dibeberapa Lokasi ada genangan air dengan ketinggian sekitar 50 Cm.
“Jalan penghubung dari Desa Bintungan bejangkar ke Desa Batahan IV tidak bisa di lalui oleh kenderaan roda 4 dan 2, dengan ketinggian air dibadan jalan 70CM, serta puluhan hektar lahan sawit tergenang air.”terang Mukhsin.
Desa Tangga Bosi III, Kecamatan Siabu, banjir disebabkan meluapnya Aek badan yang mengalami peningkatan debit air yang cukup signifikan akibat tingginya intensitas hujan selama 2 hari berturut-turut, menyebabkan arus sungai melampaui kapasitas dan memutuskan dek penahan sungaidisalah satu titik rawan.
Seluas 40 hektar tanaman padi milik petani yang terdampak merupakan padi berumur 10 hari setelah tanam(HST).
Dusun Lubuk Sihim, Desa Muara Batang Angkola, Kecamatan Siabu, terjadi banjir bandang, akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak hari minggu(23/11), meyebabkan meningkatnya volume dan arus anak sungai disamping rumah warga.
Arus deras yang membawa kayu serya bebatuan menimpa bagian sisi rumah warga dan menggerus tanah pondasi, mengakibatkan satu unit rumah sekaligus warung kopi mengalami kerusakan pada bagian belakang rumah dan bagian sisi samping rumah warga bernama Mahmud Ali Hasibuan.
Serta kehilangan pakaian dan hasil pertanian berupa kemiri yang jumlahnya kurang lebih 300KG.
Di Desa Tambiski Nauli, Kecamatan Naga Juang, banjir akibat intensitas hujan yang cukup deras sehingga sungai Namora meluap.
Akibatnya, lahan pertanian jagung serta jalan penghubung Desa Tambiski Nauli menuju Desa Tarutung Panjang terendam air dengan ketinggian kurang lebih 30cm-50cm.
Desa Lubuk Kapundung II, banjir disebabkan oleh meluapnya sungai Aek Parlampungan, sehingga mengakibatkan Desa tersebut tergenang air dengan ketinggian sekitar 50cm.
Banjir merendam beberapa rumah dan lahan pertanian masyarakat. Masyarakat masih bertahan dirumah masing-masing.
“Saat ini kondisi air belum surut.”tutur Mukhsin.
Di Kecamatan Panyabungan Selatan, terjadi tanah longsor diruas jalan Provinsi, jalan Lintas Panyabungan-Batang Natal tepatnya di Aek Inumon ll, Keluraham Tano Bato, mengakibatkan bahu jalan tertimbun material lumpur dan batu.
Jalur jalan hanya bisa dilalui kenderaan kecil berupa sepeda motor dan roda empat dengan tonase kecil.
“Dan longsoran kecil masih terjadi.”ucap Kaban BPBD Madina Ini.
“Sudah mulai penanganan longsor setelah Tim TRC BPBD berkoordinasi dengan balai jalan Wilayah II Sumut.”Sambung Mukhsin.
Sementara di Desa Patiluban Mudik, Desa Patiluban Hilir, Bonda Kase, Sikara-Kara VI, Kecamatan Natal, Telah terjadi Angin Puting Beliung pada (25/11) pukul 05.30 WIB, mengakibatkan atap sekolah MAN 2 Natal tercabut dan hampir menimpa rumah warga.
Gapura selamat datang juga ikut tumbang dan beberapa rumah masyarakat mengalami kerusakan berada di kelurahan Pasar ll, 5 uni, Pasar lll ada 4 unit.
Banjir juga terjadi di Desa Patiluban Mudik, Desa
Patiluban Hilir, Desa Bonda Kase, dan Desa
Sikara – Kara VI akibat curah hujan yang cukup
tinggi mulai dari Senin tanggal 24 November 2025
sampai dengan sekarang, sehingga
melumpuhkan lalu lintas menuju Natal dan
sebaliknya. Ketinggian air rata – rata 50 cm s/d 100cm.