![IMG-20250211-WA0000](https://selidikkasus.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0000-678x381.jpg)
BANJARNEGARAP uluhan warga Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Gerudug kantor desa guna menggelar audiensi di kantor desa pada Senin (10/02/2025).
Audiensi ini dilakukan untuk menyoroti beberapa dugaan penyelewengan Anggaran Dana Desa (DD). Dalam pertemuan tersebut, perwakilan masyarakat menyampaikan empat poin utama yang menjadi perhatian mereka:
1. Alokasi Dana Desa (DD) 2024 untuk proyek rabat beton di Kadus IV (Karangasem) senilai Rp38 juta yang hingga kini belum terealisasi.
2. Anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 2024 sebesar Rp200 juta yang dipertanyakan penggunaannya.
3. Ketahanan pangan 2022 di mana 20% dari alokasi DD senilai Rp200 juta lebih seharusnya digunakan untuk pembelian sapi.
4. Ketahanan pangan 2023, dengan alokasi Rp50 juta untuk pengadaan kambing yang juga belum jelas realisasinya.
Fajar salah satu perwakilan warga, menyoroti ketidakjelasan proyek rabat beton di Kadus IV. “Seharusnya proyek ini sudah selesai sejak 2024, tetapi hingga 2025 belum juga dikerjakan. Ini jelas menimbulkan kecurigaan,” ujarnya.
Ketua BUMDes Karangsari, Riswono, juga mempertanyakan penggunaan dana sebesar Rp120 juta yang seharusnya sudah dapat diputar untuk menghasilkan keuntungan bagi desa. “Kami ingin tahu kapan dana ini akan dikembalikan ke rekening BUMDes agar bisa dikelola sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karangsari, Idrus Nurfahmi, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan informasi terkait alokasi anggaran desa. “Kami harap ke depan ada transparansi dalam pengelolaan dana desa demi kemajuan Karangsari,” katanya.
Menanggapi berbagai pertanyaan yang diajukan, pihak Kepala Desa Karangsari, Imam Purboyo, secara terbuka mengakui bahwa dana desa memang telah digunakan. Namun, ia berjanji akan bertanggung jawab untuk mengembalikan seluruh dana tersebut.
“Saya bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana ini. Saya tidak ingin berbelit-belit, yang jelas saya akan mengembalikan semuanya,” tegas Imam Purboyo.
Terkait proyek rabat beton di Kadus IV, ia menyebut bahwa material seperti pasir dan semen sudah disiapkan, dan pengerjaannya akan dimulai bulan depan.
Camat Punggelan, Mohammad Julianto, mengapresiasi audiensi yang berlangsung dengan tertib. “Kritik dan masukan seperti ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap desanya. Ini adalah bentuk pengawasan yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihak kecamatan berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan dana desa di Karangsari sesuai jadwal yang telah ditentukan. “Kami akan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap desa-desa di wilayah kami. Jika ditemukan penyimpangan, kami akan melaporkannya ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades),” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa jika ada indikasi pelanggaran, pihaknya akan berkoordinasi dengan inspektorat untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut.
“Kami berharap tidak ada lagi desa yang melakukan penyimpangan anggaran. Kecamatan Punggelan memiliki 17 desa dengan prestasi yang cukup baik, dan kami tidak ingin satu desa mencoreng reputasi lainnya,” tegasnya.
Audiensi ini mencerminkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. Warga berharap agar dana yang telah dialokasikan dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Karangsari.
Sardi salah satu tokoh Pemuda dan sebagai aktifis kepada wartawan mengungkapkan “Kami kami ini datang ke balai desa karena kami kami ini peduli dengan Desa kami, karena selama ini pihak Pemdes Karangsari terkesan selalu saja tidak transparan dan memonopoli segala bentuk kegiatan. tanpa melibatkan masyarakat ,ungkapnya
Sardi juga menambahkan, kami berharap sekaligus mendesak pihak Pemdes untuk pemerataan, “Demi keadilan dan kesejahteraan bersama.Jangan dimonopoli.
Oleh oknum oknum yang diduga memiliki kepentingan pribadi dalam meraih keuntungan, “Dana Desa dalam bentuk DD maupun APBDES agar di aplikasikan tepat guna tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan, dan dana tersebut tentunya sebagai modal dari Pemerintah untuk pembangunan Infrastruktur dan. pembangunan sarana lain.
, ” Mengapa demikian karena masyarakat dan pemuda pun juga mempunyai peranan penting dalam ikut mengawal dan mengontrol Dana pembangunan demi kemajuan Desanya. .
“Kami datang membawa tuntutan warga “agar anggaran Dana Rabat beton Jalan Kadus empat Karangasem yang menggunakan anggaran Th 2024 serta dana dana anggaran yang lain terkait kesejahteraan masyarakat seperti bantuan ketahanan pangan yang sedianya dialokasikan sesuai ploting Desa harus direalisasikan.
Warga mendesak pihak Pemdes karena warga sudah geram dengan kinerja Pemdes Karangsari dan supaya anggaran yang sudah dicairkan tetap harus secepatnya di realisasikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan tentunya harus sesuai dengan RAB dan spek proyek yang sudah ditentukan
dan ada empat item Anggaran dana dari harus divisualisasikan dan secara fisik “Pungkasnya.
Red. One