BANJARNEGARA-Tanah retak di Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran , Banharnegars sema TVkin parah. Jumlah rumah yang terdampak mencapai 15 rumah.
Camat Pejawaran, Setyadi, mengatakan bencana tanah retak terjadi di Desa Ratamba , Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, kondisi yang rusak parah akibat tanah longsor. merusak 13 rumah, mengakibatkan 55 jiwa mengungsi, dan memutus akses jalan kabupaten
Kades Ratamba Juniawan juga mengatskan Tanah longsor di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, terjadi pada Selasa dini hari, 21 Januari 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Bencana ini disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut. Menyebabkan jalan Pejawaran Batur via Ratamba ditutup akibat retakan .
Longsor ini mengakibatkan kerusakan parah pada 13 rumah warga, sementara 2 rumah lainnya dalam kondisi terancam. Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) dengan total 55 jiwa terdampak, terdiri dari 28 laki-laki, 27 perempuan, termasuk 5 balita dan 5 lansia.
Kades Juniawam menambahkan Kerusakan rumah yang terjadi cukup signifikan, di antaranya rumah milik Bapak Kisman (1 KK, 6 jiwa), Bapak Tofik (1 KK, 3 jiwa), Bapak Slamet (3 KK, 7 jiwa), Bapak Hermawan Indrianto (1 KK, 3 jiwa), dan rumah-rumah lainnya yang juga dihuni beberapa keluarga.
Selain rumah, satu mushola mengalami kerusakan berat, sementara sebuah pondok pesantren berada dalam kondisi terancam. Jalan kabupaten yang menghubungkan Pejawaran dan Batur juga mengalami amblas sepanjang 100 meter, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Kalau yang Desa Ratamba itu lokasinya di Dusun Kaliireng dengan kondisi rumah paling parah berjumlah 15 rumah,” kata Juniawan, Selasa (21/1/2025).
Saat ini sebagian warga mulai mengevakuasi perabot rumah dan barang berharganya ke tempat sanak saudara yang lebih aman untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Bahkan beberapa rumah mulai dibongkar, untuk menghindari kondisi yang lebih parah.
“Warga yang terdampak itu mengungsi dari rumah masing-masing, kalau yang mengungsi di rumah keluarganya 13 rumah warga, sementara 2 rumah lainnya dalam kondisi terancam. Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) dengan total 55 jiwa terdampak, terdiri dari 28 laki-laki, 27 perempuan, mengungsi di rumah saudaranya yang aman,” ujarnya.
Menurutnya, tanah retak di desa Ratamba tersebut dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan serta tanah longsor berskala besar di belakang perkampungan warga ada aliran sungai yang besar.
Setyadi Camat Pejawaran juga menambahkan, untuk proses penanganan sementara, pemerintah mengupayakan perlindungan bagi seluruh warga yang terdampak . Selain pihaknya juga membekali bantuan sembako untuk kebutuhan sehari-hari.
“Ini kami laporkan ke Pak Pj Bupati dan dinas teknis, hadapannya nanti akan ada proses penelitian dari ahli geologi, agar kondisi lahan di situ masih aman atau tidak. Jika memang aman, konstruksi seperti apa yang disarankan jalan Arah Batur via Ratamba ditutup total karena tanah gerak, jalan rusak parah” Pungkasnya. *(one)