
BANJARNEGARA, selidikkasus. Com Pemilihan calon Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara periode 2024-2029 tinggal hitungan hari lagi( 24/12-2024) sangat berpengaruh dari berbagai sudut pandang baik dari aspek sosial maupun aspek politis, juga kental nuansa, kekuasaan pasca pilkada, dalam hal ini popularitas keduanya yakni Dua calon Ketua PGRI Heling Suhono,MM, MPd ataupun Sunarto, SPd,MPd, di kalangan praktisi pendidik sangat berpengaruh untuk harapan Guru non ASN khususnya yang di bawah naungan Kementrian Agama(Kemenag).
Hal tersebut di sampaikan oleh Imam Fatoni, SPd, MPd Kepala MTs Ma’arif NU 01 Susukan, dan Pengurus PGRI Kemenag Susukan, ia menyampaikan bahwa kesamaan Profesi sebagai Guru khususnya Non ASN, peranan PGRI sangat di harapkan bukan kesejahteraan saja. “Satu kita butuh pelatihan pelatihan, workshop, yang kedua bukan masalah kesejahteraan, artinya kami ini yang ada, status guru kan di manapun di swasta ya guru, kita juga ada payung hukumnya dan kita juga resmi, di sana paling tidak PGRI bisa melihat semuanya, satu itu ada pelatihan yang keduanya ada even even apa kita siap, karier guru”,Katanya.
Masih dikatakan Imam, PGRI kedepan di harapkan juga memperjuangkan karier guru, dan bisa me mperjuangkan nasib guru non ASN. “Ya tadi kita yang mau memperjuangkan siapa kan, coba kemarin ada TPG yang di prioritaskan mungkin dari pusat, yang TMT atau masa tugas nya tahun berapa, tetep yang di perjuangkan tetap yang negeri,kalau yang di Swasta kapan ini, ” Lanjutnya.
“Artinya kita punya orang, betul betul punya wadah yang memperjuang kita, kita suruh loyal nihh, kita juga punya suara, ada take and give ada Balancingnya betul betul imbang, misalnya ada kegiatan mestinya kita partisipasi, dan ketika ada informasi apa kita juga di perjuangkan dong, saya betul betul anggota baru, pendatang baru tapi apa yang saya sampaikan dan apa yang saya lihat saya rasakan dulu, “ujarnya.
Seputar Tenaga pendidik di MTs Ma’arif NU 01 Susukan, Imam mengumpamakan di sekolahnya belum ada sama sekali yang di angkat ke jenjang karier seperti ASN, PPPK atau apapun itu istilahnya.
“Kalau di sini belum ada sama sekali, belum ada yang Inpasif, belum ada yang sertifikasi, belum ada yang ASN, dari berdirinya tahun 2016,” Ungkapnya.
Ketua Cabang PGRI Kemenag Kecamatan Susukan Nur Aziz, MPd, menjelaskan Terkait dengan status karier guru di Kemenag sebagai ASN/PNS itu semua mempunyai sejarah. “Kalau untuk PNS Kemenag itu ada 10 orang yang menjadi anggota tetap karena sebagai anggota PGRI selalu iuran, kalau untuk saat ini Terkait dengan kesejateraan memang dari awal 2005 PGRI dengan perjuangan pak sulistiyo almarhum memang yang paling signifikan, karena ASN di Kementrian Agama itu sudah 100%, menerima tunjangan sertifikasi, di Kemenag Al hamdulilah untuk tiap bulan mudah pencairannya, untuk yang non ASN tidak semuanya, yang punya TMT lama kita semua, tapi kalau MTs karena Baru belum satupun yang belum menerima tunjangan, ” Terangnya.
Ketua cabang PGRI Kemenag Susukan menambahkan, bahwa keinginannya agar PGRI nantinya bisa membantu karier guru Kemenag di sini keterbatasan Kuota. “Makanya untuk usaha itu, kami sudah mencoba memang lobi ke PGRI cabang , sudah di upayakan tapi sampai saat ini memang kuota dari Kementrian agama memang sedikit banget Terkait dengan PPG, sampai sejauh mana beliau perjuangkan yang jelas belum tau persis, kalau kami di Kementrian Agama, mereka sudah memb erikan masukan, mungkin karena Kementrian Agama Kabupaten tapi karena regulasi dari pusat, jadi kami ikut pusat, “imbuhnya.
Terlepas dari Keinginan Para Anggota PGRI Kemenag Cabang Susukan, Nur Azis Menyampaikan bahwa Kedua Calon Ketua PGRI butuh pendekatan ke Para PGRI Kemenag ” Kami jujur di Kemenag ini, dua duanya memang asing semua,karena ya kenal lah, pak sunarto fotonya kenal dan pak heling juga seperti itu, sampai saat ini kami masih istiharoh untuk penentuan hari selasa itu kan, Kebetulan kami di Kemenag punya satu Suara, karena punya bawahan atau punya Anggota 10,” Katanya. “Kalau untuk PNS Kemenag itu ada 10 orang yang menjadi anggota tetap karena sebagai anggota PGRI selalu iuran, kalau untuk saat ini Terkait dengan kesejateraan memang dari awal 2005 PGRI dengan perjuangan pak sulistiyo almarhum memang yang paling signifikan, karena ASN di Kementrian Agama itu sudah 100%, menerima tunjangan sertifikasi, di Kemenag Al hamdulilah untuk tiap bulan mudah pencairannya, untuk yang non ASN tidak semuanya, yang punya TMT lama kita semua, tapi kalau MTs karena Baru belum satupun yang belum menerima tunjangan, ” Terangnya.
Lanjut Nur Aziz, Ia juga mengatakan tidak di pungkiri bahwa anggotanya kebanyakan dari Non PNS, tapi dalam berkontribusi dan partisipasi PGRI Kemenag tetap eksis, loyal pada PGRI. “Kami jujur, sangat berharap nanti siapapun yang jadi, kami kelihatannya Anggota PGRI yang Paling banyak yang non PNS, kemarin waktu Hari Guru, kami yang paling banyak mengikutsrertaan, term asuk pesen kaos, kami ada 90 sendiri, kalau yang lain 20,25, tapi itu tadi kami punya anggota tetap hanya 10,jadi secara hak pilih itu sedikit, coba kalau 90,kami dapat 9 suara, ya karena non PNS menurut AD/ART PGRI mungkin belum di pertim bangkan, “pungkasnya.(One).
Ket photo: Salah satu Pengurus PGRI Kemenag Imam Fatoni, SPd, MPd Kepala MTs Ma’arif NU 01 Susukan, satu pun Tenaga Pengajar Belum ada Yang PNS