
BANJAREGARA-Selidikkasus.com Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesis(PGRI) untuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dalam waktu dekat akan akan segera di laksanakan, dua calon ketua tersebut adalah putra putra terbaik dalam memperjuangkan dunia pendidikan, yaitu Heling Suhono, MM, MPd (Kabid SD Dindikpora Banjar negara) dan Sunarto, SPd, MPd(Kabid PAUD/TK Dindikpora Kabupaten Banjarnegara) sesuai amanatvUU Guru & Dosen.
Peranan PGRI di manapun berada khususnya profesi Guru , termasuk di sini peranan guru di sekolah sekolah Madrasah seperti Madrasah Ibtidaiyah(MI) dan Madrasah Tsanawiyah(MTs)
Terkait dengan Anggota PGRI di Bawah Kementrian Agama (Kemenag) Rumaniah,SPdi salah satu Kepala Sekolah di Madrasah Al-Huda, Desa Dermasari, Kecamatan Susukan,Kabupaten Banjarnegara, ia menyampaikan kepada Awak Media di Ruanganya,Sabtu(21/12/2024), bahwa Untuk PGRI Kemenag merupakan Satu Naungan dengan. “Kalau saya sendiri secara pribadi mengikuti Kegiatan PGRI selama ini di Kementrian Agama memang ada sendiri, khususnya kecamatan Susukan itu kan ada PGRI Kemenag dan itu anggota dan pengurusnya itu dari guru guru yang ada di bawah Kementrian Agama yang terdiri dari MI dan MTS, biasanya kalau ada kegiatan HUT PGRI
selalu bergabung dengan PGRI Ranting Susukan yang dari Dinas Pendidikan, selalu apa apa bareng semisalnya, kemarin peringatan hari guru Nasional dan PGRI, ada jalan sehat,senam bersa ma,tapi saya dan temen temen yang berasal dari MTs dan MI itu PGRI Kemenag,tapi tetap saja masih dalam naungan PGRI, jadi ada ranting, ranting Kemenag, kaya gitu, kalau di susukan daerah susukan daerah utara itu ranting 1,2 dan seterusnya saya kurang faham, “Terangnya.
Lanjut Rumaniah, ia menganalisa tentang PGRI masih ada sedikit perbedaan di tata kelola pengajar, dan kontribusi PGRI ke guru di bawah naungan Kemenag.
“Kalau Terkait dengan Kontribusi PGRI Barang kali, itu kelihatannya kalau guru yang non belum kelihatan lah ya,menurut saya, apalagi yang di Ke menag swasta, sering kita ada beda, “ujarnya.
Ia menambahkan, tentang perbedaan itu dari jenjang karier untuk pengangkatan PPPK maupun PNS. “Kalau menurut sana si tidak dibedakan,Cuman kita yang di bawah itu merasa, beda misalnya contohnya saja, kalau Dinas Pendidikan kan mereka cepat sekali kalau PPPK, kalau yang dari Kemenag kan sulit banget, apalagi kan yang guru di sekolah swasta,kaya gitu,”katanya.
Masih kata Rumaniah, ia menambahkan.
“Jadi kalau Terkait PGRI sentuhannya belum keli hatan, “imbuhnya. Rumaniah juga menerangkan, di Kemenag sistem pendataan untuk guru masuk di dua Aplikasi seperti di Dindikpora ada Dapodik. ” Itu namanya EMIS dan SIMPATIKA, jadi kalau EMIS itu yang mengurusi data data Madrasah dari gurunya siswanya dan Lembaganya, tapi khusus yang menangani Terkait gurunya itu SIM PATIKA,”jelasnya.
Khusus di wilayah ia memimpin Sebuah Madrasah dan juga sebagai pengurus ranting PGRI Kemenag,ia menginformasikan berapa jumlah lembaga pendikan di bawah Kemenag.
“Kalau di Kecamatan Susukan, MI nya sekarang ada 6,itu 5 MI Maarif 1 MI Insan Rabani itu tidak ikut Maarif, dan 1 MTS berarti Lembaga dari Kem entrian Agama Susukan itu ada 7,guru PNS nya itu ada 10,” Terangnya.
Harapannya sebagai seorang pendidik di Salah satu Madrasah, Rumaniah ingin memperjuang kan guru guru di non PNS maupun PPPK tentunya sosok Ketua PGRI kedepan. “Saya hanya berharap,dan seandainya ini menjadi kenyataan, saya sangat seneng banget, intinya teman teman saya yang belum TPG kan banyak disini, segera ikut TPG, yang kedua Teman saya yang sudah Inpasif Teman saya sudah ada dua orang mudah mudahan dengan perjuangan mer eka yang sudah lama sekali, sampai hari ini bel um ikut PPPK atau PNS, mudah mudahan PGRI bisa membantu mereka, seperti yang di SD kan cepet banget mereka, yang di Kementrian Agama kan kasihan mereka yang masa kerjanya sudah ada yang mencapai 15 tahun, 17 tahun, saya di sini sudah 21 tahun, mudah mudahan jika sudah ada pengurus PGRI yang baru akan bisa memp erjuangkan ke teman teman saya yang belum di angkat PNS yang belum inpasing, yang belum TPG, intinya kesejahteraan mereka di perhatikan begitu, seperti mereka yang sudah merasakan di Dinas Pendidikan, intinya jangan terlalu jauh lah kalau di sana kok cepet naik naik,”harapan Rumaniah selaku kepala di Lembaga Pendidikan Swasta.
Tentang Informasi Akan ada Pemilihan Calon Ketua PGRI Banjarnegara, Rumaniah baru mengetahuinya.
“Kalau saya baru tahu kalau mau ada pencalon an, saya belum tau mereka dua duanya, saya belum bisa berbicara, kalau Dinas Pendidikan memang kami kurang tau, “katanya.
Rumaniah merasa bersyukur dan bangga dengan perkembangan jaman di dunia pendidikan, tingkat kepercayaan masyarakat cukup tinggi terhadap kemajuan Madrasah. “Ya itu PGRI kan singkatannya Persatuan Guru Republik Indonesia, fokusnya ya ke Guru, intinya mereka kesejahteraannya di tingkatkan, apalagi sekarang saya sedang merasakan,betapa keper cayaan masyarakat ini sudah luar biasa, terbukti dengan muridnya banyak, dengan mensejahtera kan guru saya dari pemerintah, “Tutup nya.(One)
Fhoto: Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda sangat berkembang pesat dari sisi tingkat kemajuan Pendidikan modern.