Jakarta- Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Sulawesi Tengah saat menggelar konferensi wilayah (konferwil) ke-VII berhasil memilih ketua baru Moh Riski Lembah, SH, MH yang tak lain mantan Sekretaris Wilayah (Sekwil) Ansor Sulteng demiesioner dan melanjutkan kepemimpinan hingga periode 4 tahun mendatang.
Menariknya, pada pembukaan kegiatan Konferwil ke-VII yang berlangsung sejak 28 – 29 September 2022 bertempat di Asrama Haji Transit Kota Palu itu dihadiri secara virtual Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas yang tak lain selaku ketua Umum GP Ansor.
Lebih menariknya lagi, saat Gus Yaqut sapaan akrab Menag menyampaikan sambutannya, sangat mengapresiasi kepengurusan GP Ansor Sulteng di bawah kepemimpinan Ir. Alamsyah Palenga. ST. M,Eng yang selama ini dinilai telah berhasil membawa GP Ansor di wilayah Sulteng karena telah berpartisipasi aktif setiap program kerja organisasi baik sosial kemasyarakatan, maupun segala aspek yang turut mendukung pembangunan daerah, baik di tingkatan wilayah maupun daerahnya.
Tak hanya itu, Gus Yaqut juga menilai keberhasilan ketua PW dimasing-masing wilayah bukan hanya berhasil dalam menjalankan program organisasi, akan tetapi berhasil melaksanakan Konferwil dan melahirkan pemimpin baru untuk melanjutkan program – program selanjutnya.
Bahkan, di depan seluruh peserta Konferwil melalui virtual itu, Gus Yaqut secara tegas menyebutkan akan menarik Alamsyah Palenga untuk menjadi pengurus pusat usai resmi dinyatakan demisioner karena Alasan lainnya Gus Yaqut menilai Alamsyah masih memiliki energi yang sangat besar untuk berkhidmat di tengah-tengah masyarakat.
“Sebenarnya saya ingin Alamsyah kembali memimpin GP Ansor di Sulteng. Hanya saja karena tidak memungkinkan lagi, maka saya tarik saja dia untuk menjadi pengurus pusat,” kata Yaqut disambut riuh aploas seluruh peserta konferwil yang memadati Aula Asrama haji itu.
Menag berpendapat, untuk menjadi pimpinan ormas terbesar dan tertua seperti Gerakan Pemuda Ansor tidak mudah seperti pandangan para kader, bahkan orang lain apalagi di wilayah Sulawesi Tengah.
Sebab kata dia, Sulawesi Tengah termasuk daerah rawan bencana serta pernah mengalami konflik sosial.Lebih lanjut lagi, Gus Yaqut berharap proses demokrasi pada konferwil GP Ansor Sulteng tetap mengacu pada aturan organisasi dan meminta seluruh agenda sidang berjalan tertib dan lancar sampai terpilih ketua PW yang baru.
“Pilih saja ketua baru yang benar-benar dianggap mampu secara aklamasi. Tidak usah debat-debat sampai pagi, apalagi sampai lempar kursi,” ujar Yaqut.
Menanggapi pernyataan ketua Umum Gus Yaqut terkait rencana ditariknya Alamsyah Palenga ke jajaran pengurus pusat GP Ansor ketua PP Ansor Faisal Attamimi, S.Ag. M.Fil yang selaku Korwil Sulteng-Gorontalo mengatakan, apa yang sudah di perintahkan oleh pimpinan maka hal itu, wajib untuk dilaksanakan, karena di Ansor sesuai naskah baiat sudah sangat jelas tercantum taat pada pimpinan.
“Pada prinsipnya di GP Ansor ada aturan yang terus dijadikan pedoman, ditariknya Sahabat Alamsyah Palenga berdasarkan pernyataan resmi Gus Ketum di arena Konferwil tersebut, nanti akan ada pleno di tingakatan pimpinan pusat, mengigat ada beberapa posisi jabatan lowong. Hanya ada satu komando dalam tubuh Ansor, apa yang di perintahkan oleh pak ketum itu harus dilaksanakan,” jelas Faisal Atamimi saat dikofirmasi.
Leave a Reply