
Banjarnegara – 15 Oktober 2025 Sejumlah warga Desa Sipedang kecamatan Banjarmangu yang tergabung dalam Himpunan Aliansi Masyarakat Sipedang (HAMAS) menyuarakan aspirasi mereka terkait dugaan kurangnya transparansi dalam pelaksanaan sejumlah program pembangunan desa. Aspirasi tersebut disampaikan melalui pemasangan spanduk protes di beberapa titik wilayah desa.
Koordinator HAMAS, Yanto, menjelaskan bahwa terdapat empat poin utama yang menjadi sorotan warga. Salah satunya adalah dugaan ketidaksesuaian anggaran pada program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Kami menilai pelaksanaan program IPAL tidak sesuai dengan anggaran yang seharusnya diterima penerima manfaat. Selain itu, program ketahanan pangan dari tahun 2022 hingga 2024 juga belum jelas keberadaan dan perhitungan hasilnya,” ujar Yanto.
Yanto juga menambahkan, terdapat dugaan ketidaksesuaian pada pelaksanaan program Sistem Air Bersih (SAB), khususnya untuk rehabilitasi cor dinding bak air di Kali Grombong. Selain itu, proyek PIK 2024 di Dusun Batur juga disorot karena pelaksanaannya disebut dikelola langsung oleh oknum perangkat desa, yang menurut HAMAS, bukan merupakan kapasitasnya secara teknis.
“Kami hanya berharap agar pemerintah desa bisa memberikan penjelasan terbuka dan transparan kepada masyarakat agar tidak timbul kesalahpahaman,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sipedang, Subagyo, yang didampingi oleh perangkat desa, membantah tudingan kurang transparan. Ia menyebutkan bahwa pemerintah desa telah memberikan penjelasan kepada warga, bahkan disertai dengan data dan bukti pelaksanaan kegiatan.
“Kami sudah memberikan jawaban kepada warga sejak awal Oktober lalu, lengkap dengan bukti dan data. Namun, kami tidak mengetahui bagian mana yang masih dianggap kurang jelas hingga muncul aksi ini,” jelas Subagyo.
Lebih lanjut, Subagyo menyatakan bahwa pemerintah desa terbuka untuk berdialog dan siap menjelaskan kembali jika masih ada warga yang merasa belum puas.
“Kami menjalankan kegiatan pembangunan sesuai aturan yang berlaku. Setiap program juga diawasi oleh pihak Pemkab dan kami selalu berkonsultasi sejak awal hingga akhir kegiatan,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat tetap menjaga kondusifitas dan saling menghormati proses pembangunan desa yang berjalan, demi kepentingan bersama.