Kematian Defii Dinilai tidak Wajar, Keluarga Defi Meminta di Autopsi

 

Banjarnegara – Penemuan mayat Defi Retno Winasih warga Desa Pingirlor Kecamatan , Pandanarum Kabupaten Banjarnegara pada Rabu (18/12/2024) masih misteri, pasalnya kematiannya dinilai tidak wajar.

Pihak keluarga pun meminta untuk dilakukan Otopsi jasad dari Almarhumah Defi Retno Winasih karena saat di temukan mulutnya mengeluarkan busa, badan bagian sekitar bawah punggung atas paha lebam, dekat slakangan ada goresan dan tampak tubuh korban gemuk.

Hal ini di sampaikan oleh orang tua korban Setyo Harsono, Kamis (26/06-2025) dirumahnya meski kesehatannya saat ini tidak begitu sehat. Menurut Setyo Harsonon, masyarakat dan keluarga menilai kematian Defi sangat janggal, sehari sebelum meninggal masih sehat dan berangkat kerja.

“Ya, ini sangat janggal dan tidak wajar. Pihak keluarga meminta agar ini di usut tuntas, agar menjadi jelas, apakah dia (Defi,red) dibunuh atau bagaimana, soalnya sehari sebelum meninggal tetap kerja (hari Selasa) namun di jemput suaminya ijin pulang ditempat kerjanya Koh Wijaya, ” ungkapnya.

Kematian Defi Retno dinilai tak Wajar Keluarga Minta di Otopsi karena saat meninggal dunia pihak suami melalui Solikhun rekan spiritual dari Demak menolak di autopsi padahal pihak bos korban siap membiayai outopsi.Selain itu, lanjut dia, pihak keluarga juga meminta dilakukan otopsi terhadap jenazah korban meski sudah dikubur enam bulan lamanya. Untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Kita keluarga masih curiga ini pembunuhan atau bukan, infonya Defi kesetrum namun ada luka. Karena korban saat sebelum meninggal ijin dijemput suaminya di tempat kerja sebelum waktu pulang dalam video nya terlihat cekcok dengan suaminya, di kantor Defi. (TKP penemuan mayat korban,red) suami pada Rabu pagi pergi dahulu dan ditemukan mayat sudah terlentang kaku dan teman kontrakan sebelum suami pergi bilang nanti istrinya berangkat bareng , ” jelasnya.

Di tanya tentang kehidupan korban, Setyo Harsono menjelaskan bahwa korban tinggal berdua dengan suaminya di rumah kontrakan Mandor Memet JlnNurul Falah Kenplang Desa Kosambi Timur ( Belakang SMP Tunas Bangsa) Kec Kosambi Kabupaten Tangerang Jawa Barat. Anaknya anaknya dikampung ikut kakeknya. Dalam komplek kontrakan juga ada tetangga kontrakan. sementara dua jam sebelum mayat ditemukan di rumah kontrakan oleh tetangga, suami korban berangkat kerja jam 06.00WIB dan mayat ditemukan 08.00WIB dalam keadaan terlentang sudah kaku, pada Rabu (18/12-2024).

“Dia merupakan anak perempuan saya yang pertama. Kesehariannya, dia bekerja di Perusahaan PGJ WATCHES Punya Koh Wijaya dan dikontrakan bersama suaminya yg berasal dari Pingit Lor Pandanarum Banjarnegara,” terangnya.

Bagaimana pergaulan korban di tengah masyarakat ? Menurut salah satu tetangga kontrakan, menurut orangtua mengaku bahwa korban sangat bergaul dengan masyarakat di sekitar kontrakan baik dan tidak pernah ada masalah.

“Sehari-hari hanya di sekitar Kosambi, tidak pernah keluar rumah jauh-jauh. Itu lah kemarin, kita terkejut juga kok bisa sampai meninggal di kontrakan sana, dan pihak keluarga dikabari karena kesetrum” tetangnya.

“Dari informasi di sekitar rumah kontrakan dia diketahui meninggal pagi hari jam 8 setelah suaminya jam 6 pergi dan meminta tetangganya untuk berangkat kerja bareng karena kerja satu perusahaan waktu itu ditelpon tidak nyambung dan ketika pintu diketuk tidak ada yang menyahut kemudian dibuka ditemukan mayat sudah terbujur kaku dan terlentang tidak berbusana hanya mengenakan atasan baju tanktop sambungnya.

Terpisah, keluarga sudah meminta bantuan hukum TIm DPC IKADIN Banjarnegara untuk menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Polsek Teluknaga Kabupaten Tangerang. Ketua DPC IKADIN Banjarnegara pada Sabtu (28/6-2025) telah berkoordinasi dengan Kapolsek Teluknaga informasi waktu kejadian ditangani oleh Unit I dan surat kuasa sudah diberitahukan pihak Kapolsek. Saat ini di konfirmasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya DPC IKADIN Banjarnegara berkoordinasi dengan Polsek Teluknaga Unit 1, meminta bukti- bukti terkait permasalahan tersebut yang mengarah adanya dugaan pembunuhan dipersiapkan sehingga nantinya akan melakukan penyelidikan dugaan kematian korban.

“Kematian yg janggal sebelumnya ada perselisihan dengan pihak suaminya, ada juga percakapan korban dengan teman HP korban yang terkunci perlu di buka oleh ahli ITE, pihak keluarga meminta dilakukan otopsi, saat itu justru suaminya menolak otopsi dalil kematian yang karena kesetrum padahal bosnya informasinya mau membiayai dan pemulangan jenasahpun ke kampung halaman dibiayai bosnya ,”jelas HARMONO, SH, MM.

Namun, pihaknya DPC IKADIN Banjarnegara sudah menyampaikan kepada Polsek Teluknaga Naga bahwa pihak keluarga, menginginkan di lakukan otopsi karena ada kejanggalan dalam meninggalnya. “Pihak keluarga ingin dilakukan di otopsi saat ini jenazahnya meski sudah dikubur agar terang benderang , karena saat itu dikabari orang tuanya tidak dikasih kesempatan agar diotopsi hanya diinformasikan meninggal disebabkan karena kesetrum ”tandasnya.(one)