Salut Desa Si Jenggung, Desa Pegunungan Dikantornya Memakai Mesin Anjungan Mandiri

 

BANJARNEGARA-selidikkasus. Com
Di tinjau dari letak geografisnya Desa Si Jenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara merupakan wilayah utara yang letak lokasinya di kelilingi oleh dataran pegunungan yg begitu elok.

Desa Si Jenggung saat ini salah satu desa Di Kabupaten Banjarnegara, yang masuk kategori Desa Maju, dan mayoritas pendapatan masyarakatnya dari Pertanian buah salak pondoh dan kapulaga, dengan jumlah penduduknya saat ini mencapai angka 1974.

Majunya Desa ini melalui serangkaian proses yang telah di laluinya. Desa Si Jenggung, ini termasuk Desa yang berprestasi antara lain Desa Anti Korupsi (Anti korupsi), Desa kategori Teladan Tingkat Provinsi dan Nasional, Desa dengan konsep Digitalisasi.

Saat ditemui wartawan Suyono Kepala Desa Sijenggung, menyampaikan bahwa sebagai satu satunya Desa dari Kabupaten Banjarnegara yang mewakili lomba Desa Teladan yang diadakan di Batu Malang, Provinsi Jawa Timur pada November 2024 yang lalu. “Desa Si Jenggung termasuk desa pegunungan tapi sudah masuk Desa Perbukitan, penduduknya saat ini sekitar 1970 an, ” Kata Suyono, memulai cerita pada Senin, (20/1/ 2025).

Itulah selayang Pandang tentang Desa Sijenggung awalnya tidak serta merta menjadi profil pedesaan yang penuh prestasi, Prospek desa digitalisasi, tapi desa maju ini tidak lepas dari konsep kepemimpinan yang diterapkan oleh Suyono sebagai pucuk pimpinan desa. “Yang jelas dari sini, dari kecil itu saya seneng di organisasi, apalagi di organisasi Desa, salah satu nya di karang taruna, terus di BPD, pas PNPM kita menjadi kader, setelah saya punya itu, saya prihatin dengan Desa kita, karena tahun 2014-2015 itu si jenggung masih blank spot, dari situ kita berfikir, bermimpi bagaimana Desa Sijenggung ini bisa lebih kelihatan, “ujarnya.

Yono merasa sangat antusias dan bersyukur dengan perkembangan saat ini, bahwa desanya saat di pimpinnya bisa di kenal oleh banyak petinggi, sejak ia merantau dan kembali ke kampung halaman di beri amanat oleh warga untuk memimpin Desanya. “Ketika orang Sijenggung di kota, pasti orang ber tanya Si jenggung si mana, pasti orang bilang Beji atau Sumbawa, di antara Beji dan Sumbawa, kita sulit untuk menjelaskan karena orang tidak tahu desa Sijenggung, tapi Alhamdulilah sejak 2022, kita ada hubungan dengan provinsi Jawa Tengah, dan awalnya saya sering ke Jakarta dulu, sebelum menjadi kepala desa, tapi saya pulang di 2019 saya di suruh menjadi kepala Desa, “ungkap nya

Lanjut Yono mengungkapkan motivisainya untuk membangun Si Jenggung. ” Saya jalani, misi yang paling utama saya membenahi birokrasi,kedisiplinan, dan kita punya moto “Si Jenggung Guyup Rukun terus”setelah itu kita berjalan, kita benahi, sebelum kita ikut desa anti korupsi ini, kita sudah melaksanakan brifing senin pagi, apel pagi, dan itu saya tahu,kondisi Desa Si jenggung, setelah saya tahu, saya bikin kalender, dan di situ ada fotonya Kades,Sekdes dan perangkat desa semua, di situ saya tulis Kades tugasnya apa, sekdes tupoksi nya apa sampai kasi, kaur, kadus, saya bagikan ini tugas kamu, dan kita mencetak 1000 kalender, ke warga”, Terangnya.

Ia menambahkan, perlunya mengenalkan kepada warganya bahwa birokrasi Desa merupakan pelayanan birokrasi terbawah.
“Jadi warga tahu, mau bikin KTP ke kasi pemerintahan, urusan pernikahan dan lain lain kasi pelayanan, urusan tanah dan lain lain, dan dari situ kita sudah mulai berjalan, jadi saya tidak bingung lagi, saya bikin KK sama siapa, dan jam 8 pagi waktu sudah masuk, “imbuhnya.

Terkait dengan pelayanan, Latar belakang historical Desa Si Jenggung satu satunya pemdes yang kantor desanya memakai mesin Anjungan Pelayanan Mandiri.
“Sebelum itu kita pakai winder pin dulu, setelah winder pin kita langsung ada inovasi, 2021,saya di ajak pak kabid Dispermsdes mas agung sama pak Hasanudin ke Bogor, di sana pamer terkait dengan standar pelayanan minimal (SPM) di situ ada salah satu Desa di Jawa Barat, memamerkan anjungan seperti ini, katanya reward dengan prov insi itu seharga 200 juta, setelah itu ternyata dunia hanya selebar daun kelor, ternyata kades Cipanas itu mas agus, satu komunitas dengan saya main mobil di Jakarta, setelah saya pulang saya, ingin seperti ini untuk pelayanan, alhamdulilah sekdes dan perangkat desa itu sudah faham di sini itu sudah mumpuni semua, “, tutupnya. (#1)