Pengrusakan Hutan 20 Ha, Puluhan Warga Jatilawang Grudug Kantor Desa.

BANJARNEGARA,—selidikkasus.com Aksi Puluhan warga Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, hari ini (jumat 27/12-2024) menggeruduk kantor desa untuk menuntut Pemerintah Desa (Pemdes) segera mencarikan solusi atas pengrusakan hutan seluas 20 hektare di wilayah mereka. Aksi ini dilakukan setelah serangkaian mediasi dengan pihak terkait, termasuk Perum Perhutani, gagal menghasilkan titik temu yang memadai.

Warga merasa semakin kecewa karena meskipun sudah beberapa kali ada pertemuan, tidak ada langkah konkret yang diambil untuk menangani kerusakan hutan yang sudah berlangsung sejak awal 2020. Hutan yang seharusnya dilindungi justru telah dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, mengancam kelestarian ekosistem di kawasan tersebut.

“Sudah berkali-kali kami mediasi, tapi hasilnya nihil. Hutan yang dulunya menjadi penyangga ekosistem kini rusak parah. Kami khawatir jika ini terus berlanjut, bisa menimbulkan bencana alam seperti longsor dan banjir yang membahayakan keselamatan warga,” ujar Bayu Ulin Wijana, Kepala Dusun Kalideres.

Kemarahan warga semakin memuncak ketika mereka merasa tidak ada langkah tegas dari pihak yang berwenang untuk menangani masalah tersebut. Beberapa warga juga menyatakan kekhawatirannya akan dampak jangka panjang dari pengrusakan hutan ini terhadap kehidupan mereka dan generasi mendatang.

“Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi. Kalau Pemdes tidak segera bertindak, kami akan terus mendesak. Kami ingin generasi berikutnya bisa hidup di lingkungan yang aman dan sehat,” tegas Ena Lusiawan, salah satu perwakilan warga yang ikut aksi tersebut.

Kepala Desa Jatilawang, Lindawati, mengungkapkan bahwa Pemdes telah berupaya untuk menengahi dan menjembatani komunikasi antara warga dan pihak terkait. Namun, meskipun beberapa mediasi telah dilakukan, tidak ada solusi yang memuaskan semua pihak. “Kami mengerti kekhawatiran warga. Pemdes akan terus berupaya mencari jalan keluar terbaik, dan kami berharap pihak Perhutani serta instansi terkait segera turun tangan,” ujar Lindawati.

Aksi yang sempat memanas ini berakhir dengan kesepakatan untuk melakukan pertemuan lanjutan antara warga, Pemdes, dan pihak terkait. Semua pihak berharap agar segera ditemukan solusi yang dapat menghentikan pengrusakan hutan dan mencegah potensi bencana yang bisa mengancam keselamatan warga Desa Jatilsawang.(*)