
KOTIM. 09/2024. Kasus bawa kabur mobil Rentalan Brio E MT dengan plat KH 1623 LC saat sudah dilaporkan ke Polres kotim kalimantan tengah STTLP/277/IX/2024/SPKT.Polres Kota waringin timur, Polda kalimantan tengah.
Walaupun korban sudah mengetahui keberadaan terduga pelaku bersama dengan komplotannya dan korban telah meminta bantuan ke pihak Reskrim polres kotim,Kalimantan tengah.
Namun pihak Reskrim Polres kotim melalui kanit IV mengatakan, ” Saat ini kita belum bisa menangkap terduga pelaku,karena belum ada perintah atau laporan tersebut masih akan di kordinasikan ke atasan.ujarnya kepada korban.
Adapun si pelapor bernama P.nainggolan, yang juga sebagai pengusaha rentalan mobil yang berada di kota sampit, kalteng tersebut.
Dan sebagai ter lapor bernama JALI, yang diduga sebagai pelaku membawa kabur kendaraan roda empat, mobil Brio E MT. dengan plat KH 1623 LC yang merupakan mobil rentalan tersebut.
Kepada wartawan usai membuat laporan di Polres Kotim,sebagai pelapor,bang P.nainggolan mengatakan,
Tadinya mobil saya dirental si pelaku selama beberapa hari,,kemudian setelah tiba waktunya masa rental habis 1 September 2024 kemarin sesuai perjanjian untuk mengembalikan mobil tersebut” Eh..tiba tiba sinyal GPS di mobil tersebut telah putus kontak, dan telepon seluler nya pun sudah tidak aktif lagi. Ujarnya.
“Untuk itu saya secepatnya untuk membuat laporan kepolisian, dan saya sangat berharap kepada pihak kepolisian Polres kota waringin timur, agar secepatnya dapat menemukan mobil saya dan pelakunya, itu saja. Ujarnya.
” Dan saya juga memohon kepada seluruh masyarakat dan terkusus bagi masyarakat yang ada di kalimantan ini, jika ada melihat atau menemukan mobil saya silahkan menghubungi pihak kepolisian setempat,atau hub, no hp 0822515 36086.dan saya sangat mengucapkan banyak terima kasih. Ujarnya kembali.
Dihari yang sama pihak Reskrim Polres kota waringin timur, melalui kanit III IPTU Dadang Kohinoor terkait hal ini membenarkan adanya laporan tersebut.