Beberapa Orang Ngaku Anggota Jatanras Polda Riau, Sita Barang Milik Korban Termasuk Sepatu

 

Kamis, 12 September 2024 Diduga pelaku pemerasan dengan modus mengaku sebagai anggota Jatanras Polda Riau berhasil gasak barang barang milik korban tanpa pilih jenis. Selain mobil juga termasuk diantaranya stik biliard dan sepatu kulit milik korban.

Pelaku pemerasan dengan modus mengaku sebagai anggota satuan JATANRAS tersebut melakukan aksinya dengan menggunakan beberapa unit mobil dan termasuk mobil derek untuk mengangkat mobil yang terparkir di gudang milik korban tepatnya di jl.beringin desa karya indah, kecamatan tapung kabupaten kampar pada tanggal 03 September 2024 pukul 03:30 Wib

Tidak diketahui pasti, menurut saksi saat kejadian berhasil dikonfirmasi oleh tim usut dari salah satu lembaga yang tidak asing dalam prestasi yang mana sebagai mitra kepolusian yang selalu memberikan kritik,saran yang selalu positif untuk instansi yang kita cintai tersebut.

Menurut saksi mata yang juga sempat dibawa oleh sekelompok orang yang tidak dikenal tersebut mengatakan bahwa beberapa unit mobil datang bersama beberapa orang menyerbu gudang milik korban, melepaskan tembakan, tanpa memberitahukan asal dan surat tugas yang jelas lalu geledah gudang, dan menyita seluruh barang yang terlihat oleh mereka.

Menurut saksi berinisial DW sempat dibawa oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai satuan JATANRAS tersebut tanpa diketahui kesalahan,maksud, dan dilakukan pemeriksaan bukan di kantor polisi namun dilakukan di sebuah kompleks perumahan PARADISE CITY di Pekanbaru.

Korban yang berinisial “J” mengaku bingung dan takut karena berbagai informasi diterima yang mengaitkan dirinya penadah suatu barang yang mana tidak paham maksud orang tersebut. Mereka saja gak tau darimana datang menyerbu dan tidak ada surat petunjuk apapun, langsung menguras gudang saya “tuturnya”.

Bahkan beberapa yang mengaku sebagai anggota polisi menelfon saya dan menakuti saya dengan berbagai tuduhan yang saya tidak mengerti. Oleh karenanya saya minta pak Kapolri dan Propam Polda Riau untuk menyelidiki sekelompok orang tersebut. Dan saya telah utus tim mewakili saya dalam permasalahan ini melalui kuasa khusus di sebuah lembaga yang berada di jakarta karena selain gondol barang saya juga saya terancam “tambahnya”.

Sampai berita ini dilansir oleh media nasional yang masih menunggu konfirmasi pihak terkait, telah mencoba mengkonfirmasi kepada pimpinan lembaga yang telah diberikan wewenang/kuasa tersebut melalui Sekretaris Jenderal R. S.Hl, dan beliau membenarkan hal tersebut mengatakan baru sore ini kita diterima surat kuasa dari Riau, dan saya barusan pula sampai di jakarta, ntar kita tindaklanjuti dan memberikan informasi kepada teman teman media “tangkasnya”.