
Kabupaten Kepulauan Meranti tetap diposisi paling bawah pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVI Riau 2024. Saat ini Kabupaten Kepulauan meranti hanya memperoleh 3 mendali perunggu di ajang POPDA XVI Riau 2024.
Berdasarkan data perolehan medali akhir tersebut, sudah ditetapkan Meranti pada posisi paling bawah diantara kabupaten lainnya, melihat kebelakang pada popda tahun 2018 meranti masih berada pada posisi nomor 8 sekarang sudah turun ke 12, ini menjadi koreksi terbaru untuk meranti kedepan dan tentunya perlu kontribusi lebih oleh Pemda dan disparpora meranti untuk melakukan kontrol terhadap atlet atlet dimeranti
“Jangan anggap sepele soal perkembangan atlet dimeranti, karena ini juga termasuk penunjang nama baik daerah diprovinsi riau, kalau ini tidak dikoreksi oleh Pemda dan disparpora dikemudian hari Meranti akan tetap diposisi paling bawah, tidak ada perkembangan dan kemajuan untuk atlet atlet dimeranti”
Padahal dimeranti banyak atlet atlet yg berprestasi, hanya saja tidak lagi adanya program pelatihan rutin yg harus nya di ikuti oleh anak muda dimeranti, jika ada pasti mereka akan terus mengasah kemampuan nya dan tentunya akan nampak cikal bakal mental juara pada anak muda dimeranti.
“Saya menilai disparpora meranti yang sampai hari ini tidak lagi adanya kepedulian terhadap atlet atlet olahraga di meranti, mulai dari tahun 2018 PPLP-D sudah dihapuskan, tidak ada lagi uang pembinaan untuk atlet atlet meranti, hal ini membuat para atlet tidak bersemangat lagi untuk melakukan latihan rutin setiap sore”
“Tidak hanya itu, disparpora tidak lagi mengadakan penjaringan atlet atlet dimeranti untuk persiapan event event yg akan dilaksanakan diprovinsi, mulai dari tahun 2020 sampai sekarang atlet atlet meranti terkesan tidak lagi dipedulikan, ini menjadi tanda tanya apa yang selama ini disparpora lakukan, jangan sampai untuk event event yang akan datang meranti harus absen lagi”
Sesuai data yang kita punya banyak dari atlet meranti yang berkualitas harus bertempur membela kabupaten lain ketimbang kabupaten meranti, ini lah yang menjadi akibat kontingen meranti selalu absen pada ajang provinsi
“Saya sendiri selaku mantan atlet sepaktakraw kontingen dari meranti menyatakan disparpora tidak pernah memberi uang bonus pada hari HAORNAS kepada atlet yang telah meraih juara diajang provinsi, setiap tahun mulai dari 2015 sampai 2018 berturut-turut meranti selalu unggul dibanding kabupaten lainnya, ini menjadi cacatan kebanggaan bagi meranti sendiri di tingkat kabupaten, tapi atlet tidak pernah merasakan bonus pada hari HAORNAS, padahal sudah dijanjikan setiap atlet yang juara pasti akan diberi uang bonus”