Gresik-Kurang lima bulan perhelatan Pilkada Gresik akan digelar. Perkembangan politik semakin dinamis, termasuk dari sisi elektabilitas tugas kandidat yang akan bertarung.
Baru baru ini sebuah lembaga riset ‘Lembaga Surve The Republik Institut melakukan survei terhadap tiga kandidat yakni Incumbent Gus Yani, dr Alif dan Syahrul Munir.
Menariknya, dalam survei yang dilakukan 1-10 Juni 2024 dengan 800 responden, salah satu trend elektabilitas Incumbent merosot sementara kompetitornya naik signifikan.
“Elektabilitas Gus Yani di angka 39,2%, Alif 31,9% sedang Syahrul Munir 8,7%, yang belum menentukan pilihan atau tidak tauh cukup tinggi dikisaran 20,2%” kata Sufiyanto, Senin (1/7/2024).
Jika dibanding dengan survei pada periode Desember 2923 hingga Januari 2024, elektabilitas Yani saat itu masih sangat tinggi yakni diangka 53,7%, kini turun 39,2%. Sementara dr Alif saat itu elektabilitasnya hanya 8,1%.
Dibanding survei pertama dan kedua, kata Sufiyanto, elektabilitas Incumbent merosot. Sementara kompetitornya, Alif naik tajam dari 8,1% menjadi 31,9%.
“Sementara Syahrul belum tauh karena saat Surve pertama belum terlihat,”ujarnya.
Menurut dia, kenaikan signifikan elektabilitas Alif dipengaruhi karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Incumbent hanya di kisaran angka 63%.
“Kinerja Yani sebagai kepala daerah dianggap kurang maksimal, apalagi disektor infrastruktur dan lapangan kerja. Dua hal itu yang paling disorot dan mempengaruhi elektabilitasnya,” terangnya
Selain itu, peneliti lulusan Universitas Airlangga ini mengungkapkan jika kehadiran Syahrul Munir sebagai calonn bupati juga tak bisa dianggap remeh.
“Dia bisa menjadi kuda hitam pada Pilkada Gresik 2024. Apalagi Syahrul merupakan ketua Fraksi PKB yang telah ditugaskan oleh DPP untuk turun bersosialisasi kepada masyarakat.
“Saat ini elektabilitas Syahrul diangka 8,7% ini cukup tinggi, padahal baru muncul. Hal itu dipengaruhi karena PKB adalah pemenang Pileg di Gresik dan menguasai kursi DPRD,”tutupnya.
Lp-INoeL