
Muara Enim selidikkasus.com 15 Mei 2024
bantuan operasional sekolah(BOS)yang di gelontarkan oleh Kemendikbud pertahun untuk setiap sekolah dengan jumlah yang tidak sedikit dan secara berkala semestinya sudah cukup untuk membuat siswa dan siswinya menjadi berprestasi jika digunakan dengan bijak dan tidak menyalahi aturan.
Hak atas Informasi adalah salah satu hak asasi manusia.Ketersediaan informasi sangat penting bagi kelangsungan hidupmanusia. Tanpa informasi, manusia tidak akan mampu mengambil keputusan akan suatu hal. Ketersediaan informasi akan mampumemberikan pertimbangan bagi manusia untuk mengambilkeputusan yang rasional. Oleh karenanya, informasi harus dapatdiperoleh oleh setiap orang.Indonesia, beberapa waktu yang lalu telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik
Akan tetapi keadaan ini berbanding terbalik dengan salah satu sekolah yang ada di kecamatan SDL,tepatnya SDN 15 yang terletak di Tanah Abang Kecamatan Semende Darat Laut,Kabupaten Muara Enim.
Dari pengakuan S (redaksi)selaku ketua komite yang menjelaskan tentang tidak adanya transparansi anggaran yang di kelola oleh Kepsek selaku ketua,hal ini bukan tanpa alasan sebab selama Kepsek yang baru menjabat tidak pernah di undang oleh pihak sekolah dan tidak ada keterlibatan sama sekali terhadap dirinya itu juga yang menyebabkan saya mundur,ujarnya
Masih lanjutnya,bahkan kami selaku komite mengadakan koprasi dengan sokongan untuk memenuhi peralatan di sekolah ini seperti sapu dan lainya,paguyupan wali murid sekola dari jumlah siswa keseluruhan berjumlah 125 siswa.ujar nya
Berbekal pengakuan dari ketua komite,Media cans media dan selidikkasus.com.,Menelusuri tentang penggunaan Dana BOS yang ada di SDN 15,dengan menemui bapak Erpani selaku Kepsek.14/11/2024
Saat kami tanya bapak Erpani membenarkan bahwa sekolahnya mendapatkan dana bos yang jumlahnya lebih kurang Rp 120.000.000.00/tahun,adapun rincianya di papan informasi tidak kami pasang bahkan tidak ada papan bos di sekolahan kami ,dan untuk pengunduran ketua komite akan di bahas dalam rapat di upayakan secepatnya,ujarnya.
“ya memang benar bahwa sekolah kami mendapatkan dana bos lebih kurang Rp.120.000.000.00/tahun dan untuk rincianya di papan informasi memang belum kita pasang dan kita upayakan secepatnya,termasuk juga mengganti ketua komite yang telah mengundurkan diri”ujarnya.
Lebih jauh,kami juga menanyakan apakah boleh kami bertanya detailnya tentang dana bos,dia juga menjelaskan bahwa,untuk detailnya kami tidak bisa menjelaskan karena sudah ada titipan dari dinas untuk tidak terlalu terbuka kecuali dari Dinas pendidikan sendiri ,BPKAD dan Inspektorat,jelasnya.
“untuk detail dana bos yang telah di gunakan kami tidak bisa menjelaskan karena memang sudah ada titipan dari dinas pendidikan terhadap orang lain,kecuali dari dinas sendiri,BPKAD dan Inspektorat”jelasnya.
Tim media inipun jadi penasaran dan akan mencoba menggali tentang keterbukaan Dana BOS apakah transparansi hanya terbatas untuk Dinas terkait,BPKAD dan Inspektorat tanpa harus publik tahu atau memang ada yang di tutupi dalam pengelolaan Dana BOS./
Lp:TiM
Leave a Reply