
Jakarta- Disampaikan oleh Tim Advokasi Amicus dalam keterangan tertulis (8/5), pihaknya akan menyurati Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Komisi Yudisial karena ketidakjelasan besaran honor Mediator Non Hakim di Peradilan Umum.
Adapun Tim Advokasi Amicus menyoroti beberapa masalah yang timbul antara lain :
Pertama,Mediator Non Hakim meminta honor secara sepihak dengan alasan penggantian uang bensin, tol dari rumah ke pengadilan tempat bertugas.
Kedua,Mediator Non Hakim meminta honor kedua saat Mediasi akan diperpanjang.
Atas beberapa masalah tersebut, Tim Advokasi Amicus meminta kejelasan :
1. mengenai besaran honor Mediator Non Hakim dan;
2. bagaimana penyelesaian jika para pihak yang bermediasi menolak honor yang diinginkan oleh Mediator Non Hakim karena dinilai terlalu besar permintaannya.
Selain itu, apabila dimungkinkan Tim Advokasi Amicus mengusulkan agar Biaya Mediator Non Hakim dijadikan Biaya Perkara Resmi Pengadilan demi tercapainya Asas Peradilan yang Sederhana, Cepat dan biaya ringan karena setiap perkara nilainya berbeda-beda.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Tim Advokasi Amicus
1. Yogi Pakar Suprayogi Amd, SE, SH
2. Johan Imanuel, SH
3. Verra Ngantung, S.H
4. Zentoni, S.H.M.H.
5. Steven Albert.SH.MH.
6. Firnanda, S.H, M.H
7. John S.A Sidabutar, S.E.,S.H.
8. Bireven Aruan, SH
9. Jarot Maryono, S.H., M.H.
10. Abd Gaffur I,SH
11. Faisal Wahyudi Wahid Putera, SH, MH, M.Kn
12. Abdul Jabbar, S. HI