Gresik-Kelangkaan pupuk subsidi benar benar di rasakan para petani di Dusun Perengkulon Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, masa tanampun sudah berlalu namun pupuk yang dijanjikan oleh Poktan setempat tidak kunjung datang.
Parahnya, para petani sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk beli pupuk subsidi yang di koordinir Mus’amin selaku pamong sekaligus Ketua Poktan. Untuk satu paket pembelian pupuk masing masing dapat 1 Zak Urea dan 1 Zak NPK (Phonska) di bandrol dengan harga 275 ribu rupiah.
Hal itu menjadi rasan rasan sejumlah warga, bagaimana tidak, sudah satu bulan lebih mereka dijanjikan pupuk segera datang namun sampai berita ini di turunkan belum ada kejelasan.
Mulyadi, salah satu warga merasa geram karena tidak adanya kepastian kapan pupuk datang. Dirinya pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk beli pupuk non subsidi harganya yang relatif lebih mahal.
“Warga banyak yang kecewa terhadap Pak Kasun, setiap ditanya kapan datangnya pupuk selalu dijawab sebentar lagi, namun kenyataan sudah sebulan lebih pupuk gak datang,”ujarnya. Selasa, (23/4/2024)
Lebih jauh Mulyadi menyampaikan, sesekali warga harus tegas meminta jawaban dari Pak Kasun “Masih sanggup memperjuangkan warganya apa tidak, kalau tidak sanggup ya kembalikan uang kami,” bebernya yang di Amini Supandik di sebelahnya.
Sementara itu, Mus’amin Kasun setempat saat di konfirmasi Selidik Kasus tidak menampiknya. Para petani memang beli pupuk subsidi melalui dirinya. Namun uang itu sudah langsung disetor ke BUMDES eMHa yang menangani pembelian pupuk.
“Uang dari petani sudah saya serahkan BUMDES eMHa, memang prosesnya rumit sehingga terjadi keterlambatan,” terang Mus’amin.
Sementara itu, Ketua BUMDES eMHa Eka Wahyunidatul Hijjah mengatakan bahwa pengiriman pupuk kali ini memang agak rumit, data RDKK harus sesuai dengan e KTP.
“Tidak seperti dulu,sekarang lebih rumit data RDKK harus sesuai KTP, ada kesalahan huruf maka data tersebut dikembalikan lagi,”terangnya.
Masih menurut Eka, pihaknya sudah berupaya menghubungi kios agar pupuk segera dikirim, namun pengiriman tidak bisa maksimal.
“Sehari bisa kirim cuma satu truck, sebagian pupuk sudah datang, masih belum cukup dibagikan ke petani,” jelasnya
Lp-INoeL