Warga Telaga Punggelan, Pertanyakan Dana Ketahanan Pangan

BANJARNEGARA – Selidikasus com –
Warga masyarakat melalui perwakilannya yang didamping oleh salah satu LSM di Kecamatan Punggel an Banjarnegara mempertanyakan terkait pengelolaan dana ketahanan pangan yang diduga dananya di selewengkan oleh Oknum Pemdes. Senin (4/9/2023).

Menurut keterangan dari perwakilan warga tersebut merasa kecewa dalam karena bertemu dengan Kadesnya dan hanya di temui oleh perangkat desa Tlaga saja.

Salah satu warga bernama Edi Sukirman kepada awak media mengatakan “kami mengetahui ada indikasi penyelewengan dana Desa di Desa Tlaga ini melalui tim kami yang investigasi di lapangan
“Ternyata Di Desa Tlaga ini diduga ada dana ketahanan pangan yang tidak transparan dalam penyampai kepada publik , dan pada hari ini kami dengan team juga sudah kroscek ke lapangan seperti anggaran beli kambing 50 ekor hanya cuma 17 saja. “ucap Edy Sukirman.

Pada saat kroscek kelapangan memang terlihat dan teryata Tidak sesuai dengan dana yang di anggaran untuk ketahanan pangan tersebut, seperti kolam ikan dan kambing.

Dan kami pun sudah minta data tersebut tapi sampai saat ini belum dikasih, bahkan dari salah satu Perangkat Desa bilang bahwa data tersebut tidak boleh dikasihkan kepada siapapun oleh Kades. *tandasnya.

Dan ini sudah melanggar undang-undangan karena semuanya harus penuh keterbukaan transparan terkait informasi publik/umum agar supaya publik tahu, hingga warga masyarakat memahami tentang penggunaan dana Desa.

Dan jika tetap tidak ada keterbukaan tidak transparan kami akan lanjutkan kasus ini ke jalur hukum, agar supaya hal ini bisa menjadi pelajaran untuk Pemdes yang lain,” ucapnya.

Edy Sukirman wakil perwakilan warga masyarakat menyampaikan bahwa sekali lagi saya katakan “kami merasa kecewa karena Kepada Desa tidak ada di Bale Desa Telaga padahal pas hari kerja..

Padahal sebelumnya kami sudah memberi tahu bahwa hari Senin 04/09/2023 kami mau datang bersama LSM yang ada di Banjarnegara namun setelah kami hadir di balai desa dan menanyakan dimana kadesnya kepada Pemdes dan di jawab oleh pihak pihak perangkat desa bahwa kades lagi nganter pengantin ke Kudus.

Kami hanya ditemui oleh Pemdes Tlaga Kasi Pemberdayaan dan Pemdes lainya, maka kami betul-betul kecewa luar biasa, kenapa mementingkan Nganter orang mbesan ke Kudus ini termasuk meninggalkan tugas sebagai kepala Desa dalam diijam hari kerja .

Kami mencium aroma dana di selewengkan itu trutama anggaran yang untuk ketahanan pangan, yang di anggarkan 30% dari dana Desa sebesar 260 juta lebih.

Katanya untuk bikin kolam ikan, juga untuk membeli kambing, teryata kolam ikan juga seakan-akan tidak dipelihara ikannya cuman berapa ekor, kambing yang katanya jumlahnya 50 ekor sekarang cuman ada 17 ekor itupn sama anaknya satu.

Makanya kami sebagai warga masyarakat ingin adanya keterbukaan dalam pengelolaan dana Desa, juga kamipun bertanya kenapa di tempatkan di bengkok Kades, apa tanah itu di hibahkan, apa di sewakan, apa bagai mana?

Tuntutan kami dari warga masyarakat cuman menurut keterbukaan kepada masyarakat dalam anggaran desa ini, 66 dan seringnya kalau perencanaan kita di kasih tahu tapi kalau pelaksanaan tidak dikasih tahu ada apa dibalik itu?. Ungkapnya.

Muhrodin Kasi Pemberdayaan ketika di wawancarai oleh awak media membenarkan bahwa lahan yang dibuat kolam itu tanah bengkok Kepala Desa.

Dalam pembuatan melibatkan pekerjaan yang dibayar perharinya Rp. 70.000,- / hari dan saat ini dikelola oleh Daryono Warga Masyarakat.

Ketika awak media menyakan kenapa Kepala Desa tidak menemu audensi tersebut katanya tidak tahu dan saya juga tidak dikasih tahu, sehingga Kepala Desa pergi ke Kudus Kondangan,”6 Pungkasnya.

Ketua BPD desa Telaga Sukirno saat di konfirmasi awak media6 mengatakan “terkait permasalahan pembuatan kolam dan kandang kambing serta pembelian kambing pihaknya sudah pernah menanyakan ke pihak6 kepala desa namun sampai saat ini tidak pernah dikasih tau terkait sumber dana6 pembangunan kolam dan kandang kambing serta pembelian kambing bahkan kepala desa seolah olah tertutup dan saya sendiri tidak pernah dikasih “jelas Sukirno.

menemui Ketua BPD Desa Tlaga Sukirno, juga menambahkan. bahwa saya tau nya malah dari orang-orang bahwa ada program ketahanan pangan yang di gunakan untuk penggemukan kambing dan kolam untuk budidaya ikan.

Selanjutnya Sukirno pun menjelaskan “Yang jelas saya berkesimpulan bahwa kayaknya kades ini menyembunyikan sesuatu terkait penggunaan dana ketahanan pangan di desa Tlaga Kec punggelan.ucap

“Kalo saya menyimpulkan bahwa bahwa ini kita dugaan bermasalah karena kalau data itu diminta sama saya selalu gak pernah ada kejelasan dan bahkan tidak pernah diberitahu “padahal BPD kan wajib meminta tapi tidak diberikan bahkan seolah olah tidak dilibatkan.”kalo seperti ini berarti kurang transparan

“Jadi mestinya kan setelah perencanaan dan direalisasi terus kita diberi tau realisasinya.

” Kapan dan berapa nominalnya.
dan Kegiatannya apa saja.

“Terus kalo sudah selesai berarti kita selaku BPD kan bisa ngecek.

“saya saja gak pernah dikasih terkait RAB ketahanan pangan tersebut.
“Kalau begitu kan bingung kades nya saja gak pernah mau transparan.

“Mungkin biar BPD tidak tahu padahal sebagai BPD kan mewakili seluruh masyarakat dan anggota lain berarti sama saja kalau BPD tidak di anggap agar tidak tahu berarti sama saja Kepemerintahan di desa ini tertutup
“Nanti saya akan menghadap ke kades nya dan akan saya pertanyakan.”pungkas Sukirno.

sampai berita ini di terbitkan pihak kepala Desa belum dapat ditemui dan belum bisa di mintai keterangan oleh awak media.

Karena kepala desa sedang kondangan acara resepsi di Kudus. pihak perangkat desa pun juga tidak tau kondangan ketempat kerabat atau ke keluarganya.

” Yang jelas saat Perwakilan Masyarakat hadir ke balai desa pihak kepala desa tidak ada di tempat

Kepala Desa Tlaga Listiyanto sementara belum bisa dikonfirmasi karena menurut para perangkat desa kades sedang lagi di luar kota.saat ini sedang menghadiri acara kondangan. (One)