Realita di Lapangan banyak Petani Sawit Plasma Tidak Terima Hasil

 

Subulussalam selidikkasus,Com- Program kebun sawit plasma niatnya untuk menjaga ketimpangan lahan antara perusahaan dengan masyarakat lokal. Yang digadang-gadang, program ini bertujuan untuk pemerataan ekonomi petani.

 

Realitas dan Tantangan’ memperlihatkan, banyak petani sawit plasma terlilit masalah kerna tidak pernah terima hasil, bahkan program ini jadi modus perusahaan sawit merampas lahan masyarakat lokal.

 

Permasalahan plasma ini juga dirasakan oleh masyarakat longkib dan Sepang kota Subulussalam ,dimana selama kurang lebih selama 10 tahun ini mereka merasa terjolimi mengenai hak hak mereka yang tidak di penuhi oleh perusahaan perkebunan PT BDA,

 

Sehingga masyarakat sempang dan longkib pernah menutup jalan Akses menuju kebun plasma

 

“Kami sudah sering lakukan Musyawarah sudah berulang kali musyawarah namun hasil kesepakatan musyawarah tidak pernah terialalisasi,kata Masayarakat lingkup Alimsyah,

“Kebanyakan petani tidak tau mau mengadu kemana,” masalah plasma ini sehingga masyarakat berbuat nekat menutup jalan,

Saat maslaah terjadi, Pemerintah seolah olah lepas tangan pada kasus sawit plasma padahal program ini pemerintah yang menciptakan.

“Padahal petani kecil menopang industri perkebunan sawit, seperti penyediaan tenaga kerja, penyediaan bahan baku, serta penyediaan lahan.”

 

plasma menjadi modus pengambil alihan lahan masyarakat di sekitar perkebunan sawit inti atau perusahaan sawit. “Misal, untuk mendapatkan satu hektar plasma,(Ramona)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*