
Morowi Utara- Buntut penahanan tiga masyarakat desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara (Morut), kali ini Pimpinan PT. Gunbuster Nikel Industri (GNI) dan Pimpinan PT. Stardust Estate Investment (SEI) resmi dipolisikan, pada Jumat, 17 September 2021.
Hal ini diketahui berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor ; STTLP/191/ IX / 2021 / RES MORUT / POLDA SULTENG. Dalam STTLP itu disebutkan bahwa, salah seorang masyarakat petani desa Bunta yang mengaku sebagai pemilik lahan yang diduga diserobot.
Selaku pelapor adalah SB masyarakat desa Bunta Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara yang memiliki pekerjaan sebagai petani. Sementara pihak SPKT Polres Morowali Utara yang menerima Laporan, yakni BRIPKA Agus Johan.
Untuk peristiwa yang dilaporkan, tentang peristiwa Pidana UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 385 penyerobotan tanah dilahan perkebunan milik pelapor di desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara, sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/191/IX/2021/SPKT/Polres Morowal Utara/ Polda Sulawesi Tengah, tanggal 17 September 2021.
Menurut Ariestal Douw, SH selalu kuasa hukum ketiga masyarakat bunta yang ditahan pihak kepolisian, sebelumnya, PT. GNI melaporkan warga yang menggali jalan milik pribadinya di mana telah menghalangi aktfitasnya dengan mengklaim itu jalan Umum.
“Pihak Kepolisian Morut dengan gesit melakukan pemeriksaan, tidak sampai 1×24 jam, polisi sudah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan,” ungkapnya.
Sementara, tambahnya, masyarakat yang melaporkan penyerobotan / pengrusakan atas lahannya oleh PT GNI, dimana jelas bukti dokumentasinya, sampai dengan saat ini. “Jangankan menahan, melakukan pemeriksaan kepada terlapor (Pimpinan PT GNI dan Pimpinan PT SEI) belum pernah polisi lakukan. Ada apa?,”Bebernya.
Terkait hal tersebut, pihak Kepolisi yang dikonfirmasi via pesan WatssApp melalui Kasatreskrim hanya menjawab salam dan belum memberikan tanggapan. Begitu pula pihak PT. GNI dan PT. SEI memilih bungkam, meski pesan yang dikirim sudah centang biru.
Er(tim)
Leave a Reply