
Kediri, selidikkasus.com.– Pencemaran lingkungan terjadi di sepanjang Kali mati yang berada di Lingkungan kelurahan MRICAN Kota Kediri sampai Sungai Brantas memunculkan warna hitam pekat dan bau busuk apalagi pada waktu musim penghujan bau busuk sangat menyengat yang mengganggu lingkungan pemukiman warga di seputar aliran Kali Mati.
Banyak keluhan warga sepanjang kali mati mengeluhkan bau busuk yang menyengat, banyak ikan mati bermunculan setiap tahun saat PG. (Pabrik Gula) MRICAN berproduksi.
SR(46) warga Ngablak saat dimintai keterangan menyampaikan, mengeluh bau menyengat ” Mambu mas,, bosok, pendak PG masak mesti ngene iki, setiap tahun, warga seng diwei kompensasi gulo seng pinggir kali ben g komplen” ,(“Bau mas,, busuk, setiap PG berproduksi pasti seperti ini, setiap tahunnya,warga diberi kompensasi gula agar tidak komplain“) ungapnya penuh berharap ada tindakan secepatnya dari fihak pemerintah daerah dan Aparat terkait
Tanpa disadari produksi PG MRICAN menuai permasalahan serius dalam penanganan pembuangan limbah tebu hasil akhir produksi yang langsung dialirkan ke sungai Mati tanpa ada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang tidak berfungsi.
PG MRICAN yang masuk dalam wilayah PTPN X, yang dikenal sebagai perusahaan BUMN malah mengabaikan kepentingan lingkungan yang cenderung mengabaikan dalam pelestarian lingkungan sekitar.
Fatoni anggota LSM IJS menyampaikan “Bahwa Setiap perusahaan apapun yang selama itu berdiri di Indonesia seharusnya patuh dan menerapkan IPAL, UKL-UPL, AMDAL sesuai aturan yang berlaku, tidak peduli itu BUMN atau swasta, disini ada ketimpangan dan terkesan Pegiat Lingkungan dan Aparat Hukum tutup mata, karena Pencemaran lingkungan itu Kejahatan serius yang Bisa ditindak tanpa ada laporan terlebih dahulu, apa mungkin ada permainan disini /atau dalam tanda kutip uang tutup mulut agar tidak mempermasalahkan kegiatan yang merugikan masyarakat dan Lingkungan.” demikian dijelaskanya pada awak media, dan saat diturunkan berita ini fihak Management PG Mrican belum bisa memberikan keterangan terkait limbah yang dibuang di aliran sungai / Kali Mati tersebut .(Roed).
Lp/Koordinator Wil.Karisidenan Kediri.
Rudy Priyono.