
Aru Maluku Selidikkasus.com,-Tol Laut merupakan salah satu Program Presiden RI Joko widodo untuk mensejahterakan masyarakat Indonesi lebih khusus di daerah 3TP,agar harga barang/sembako bisa di sesuaikan dengan daerah daerah di pulau Jawa,namun sangat di sayangkan apa yang diharapkan oleh Presiden RI tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan
Hal tersebut di buktikan dengan terjadinya pengurangan kuota kontener untuk Kabupaten Kepulauan Aru yang diduga di lakukan oleh Direktur Lalulintas dan angkutan Laut(DIRLALA) dibawa Pimpinan Capt Antoni Arif Priadi yang di ketahui menjabat sebagai Direktur Lalulintas dan angkutan laut yang mana tanpa ada konfirmasi atau koordinasi lebih dulu dengan pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku hal ini di sampaikan oleh kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Kepulauan Aru Alo Tabela di ruang kerjanya pada kamis 11/6.
Dikatakan awal berita pengurangan kuota kontener ini saya dengar dari para pengusaha yang menggunakan jasa tol laut dan ada seorang teman di ekspedisi sementara dari Perhubungan Pusat sama sekali tidak ada pemberitahuan atau surat yang di kirim jadi semua keputusan itu tiba tiba saya kecewa dengan kinerja seperti ini,pada hal tujuan tol laut ini sangat bagus sangat menguntukan masyarakat namun disayangkan di duga ada oknum oknum tertentu yang maraup keuntungan besar dari tol laut ungkap kadis Perindag.
Di Aru daya beli masyarakat sangat tinggi namun sembako yang di datangkan dengan kontener tol laut/subsidi terbatas,jadi stok cepat habis,sehingga mau tidak mau masyarakat harus membeli sembako yang di datangan dengan kontener Reguler dengan selisi harga agak mahal uangkap Ketua LSM Nusantara Aru Mandiri dan juga mantan ketua KNPI Aru,Legend Apanath kepada Jurnalis Selidikkasus.com pada 10/6 bertempat di cafe Tampa Bakumpul jln cabang empat kelurahan Siwalima Kecamatan Pp Aru Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.
Saya sebagai Pemuda Aru dan sebagai Ketua LSM Nusantara Aru Membangun sangat prihatin kalau kuota tol laut di Aru ini di kurangi pasalnya,tujuan Presiden itu sangat baik yaitu untuk menyetarakan harga barang di indonesia timur dan pulau terluar atau 3TP dengan harga sembako di kota kota lain di indonesia.
Lanjutnya,perlu di ketahui bahwa stok sembako yang di angkut dengan tol laut itu sangat minim jika di bandingkan dengan stok sembako reguler kalau kita persentasi itu bisa 80% barang Reguler,sementar 20% itu barang tol laut sehingga harga barang di Aru ini ada selisi harga.
Yang perlu kita pertanyakan,kenapa jatah kontener Aru di kurangi sampai tersisa 20 kontener?ataukah ada pihak atau oknum tertentu yang sengaja permainkan jatah kontener untuk Aru?
hemat kami ada kapal penugasan kenapa kontener tol laut untuk Aru tidak di muat dengan kapal penugasan saja?ungkap Apanath dengan nada kesal.
Menurutnya kalau dengan kapal penugasan otomatis semua kontener yang di muat itu pasti kontener tol laut,jadi berapa banyak jatah untuk Aru juga pasti di layani tetapi kalau supsidi kontener lalu di muat dengan kapal swasta maka sudah barang tentu pihak Reguler memperbanyak kontener mereka ketimbang tol laut.sehingga diduga kapal milik suasta tidak mau muat kontener tol laut itu berlebihan mereka pihak swasta juga tidak mau rugi untuk itu saya atas nama masyarakat Aru memohon Kepada Bapak Presiden Ri,Kementrian Perhubungan untuk perintahkan saudara Direktur Lalulintas dan angkutan laut Antony Arif Priadi,untuk segera kembalikan jata kuota kontener Kabupaten Kepulauan Aru.
Terpisah beberapa oknum pengusaha yang namanya tidak mau di publikasih mengatakan tol laut sangat membantu kami,harga barang/sembako juga murah jadi masyarakat juga senang. dibandingkan dengan harga sembako reguler ini yang mengakibatkan ada selisih harga di pasaran,kami minta agar pemerintah bisa menambah jatah kuota kontener tol laut lebih banyak lagi untuk Aru pasalnya kami mau pesan barang banyak tetapi kontener terbatas sehingga barang yang kami pesan di sesuaikan saja dengan jatah kuota kontener tol laut untuk Aru ungkap mereka.
Sementara Jurnalis Selidikkasus mengkonfirmasi
pihak Dirlala Kapten Antoni Arif Priadi melalui WatsAAP bahkan di telpon melalui panggilan suara WathsAAp dirinya sama sekali tidak merespon pesan WhatsAAP dan mengangkat telepon pada hal sebelum di hubungi identitas saya sebagai Ka.Biro sudah di kirim lebih dulu,sehingga indikasi Dirlala Capt Antony Arif Priadi terkesan menghindar jika ada permasalahan di TOL LAUT. Lp Kaperwil Maluku
Leave a Reply