
Gresik – selidikkasus.com
Meski rencana pembelajaran tatap muka di Kabupaten Gresik Jawa Timur sempat tertunda karena kasus Covid-19 semakin tinggi, DPRD Gresik tetap melaksanakan sosialisasi Perbup No 50 Tahun 2020 tetang pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Sosialisasi peraturan terbaru ini dilakukan oleh anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Noto Utomo dan Jumanto. Mereka melakukan sosialisasi ke masyarakat Dusun Perengkulon Desa Melirang Kecamatan Bungah.
Dalam kesempatan itu, Noto meminta pihak sekolah tetap memahami dan menegakkan aturan yang ada demi ikut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Mangkanya kami aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat agar mereka tahu peraturan terbaru ini. Kali ini terkait teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka, meski tertunda,” katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gresik ini menerangkan, dalam perbup tersebut telah diatur terkait teknis pelaksanaan belajar di sekolah, mulai dari pembatasan kegiatan, penerapan protokol kesehatan hingga physical distancing di lingkungan sekolah.
Noto menjelaskan, dalam perbup itu juga dijelaskan jika siswa dan guru harus bebas Covid-19, serta status kecamatan tidak boleh masuk zona merah atau hitam. Jika berada du zona hijau dan kuning, maka belajar tatap muka diperbolehkan.
Seperti yang tercantum dalam pasal 3 (1) yang berbunyi ” Pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada masa transisi menuju tatanan normal pada kondisi pandemi covid-19 dapat dilaksanakan untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berada di zona hijau dan zona kuning. Ayat (2) Satuan pendidikan yang berada di zona orange dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
“Kami benar benar meminta agar lembaga pendisikan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, misalnya pihak sekolahan menyediakan tempat cuci tangan, thermogun, siswa memakai masker,” jelasnya.
Kemudian yang tak kalah pentingnya, para guru yang mengajar di pembelajaran tatap muka harus bebas dari Covid-19 dengan menunjukkan hasil swab negatif.
“Dalam pembelajaran satu kelas siswa dibagi menjadi dua sesi yakni 50 persesn dan dalam seminggu masuk dua hari, Sabtu – Senin dan Minggu – Selasa,” jelas politisi yang dekat dengan tokoh NU di Gresik ini.
Lp-Fununul Ihsan