Diduga Ada Pungli, PT.Pelindo Properti Indonesia Pantai Marina Boom Banyuwangi Dilaporkan ARM

Banyuwangi Selidikkasus.com – PT.Pelindo Properti Indonesia (PPI) yang bertugas di pantai Boom Banyuwangi dilaporkan oleh Dewan Pimpinan Kolektif Aliansi Rakyat Miskin (DPK-ARM)Selasa (20/10/2020).

Ada dugaan kuat terkait pungutan liar (Pungli) atas pemberlakuan tarif tiket masuk Rp. 15.000,- include voucher makanan atau minuman dan belum termasuk parkir kendaraan ke setiap pengunjung yang ingin memasuki kawasan pantai yang dulunya disebut pantai THR (Taman Hiburan Rakyat).

Dengan demikian, dari harga tersebut, setiap pengunjung mendapatkan voucher senilai Rp. 4.000,- yang mana dapat ditukarkan dengan makanan minuman ataupun barang seharga voucher ke pelaku UMKM yang berjualan di kawasan pantai kebanggaan warga masyarakat Banyuwangi itu.

Ketua DPK – ARM Muhammad Helmi Rosyadi kepada media mengatakan, pokok persoalan disini adalah voucher dari hasil pembelian tiket masuk yang tidak digunakan oleh para pengunjung dan masuk pendapatan perusahaan.

“Permasalahannya yaitu: Uang voucher yang tidak ditukarkan oleh pengunjung itu, jika masuk ke perusahaan sama saja dengan pungutan liar (Pungli),” kata Helmi yang juga Ketua Gerakan Buruh dan Rakyat Anti Korupsi Selasa,20/10/20,”Ungkapnya.

Lebih lanjut Helmi memaparkan,mahalnya tiket untuk masuk ke kawasan yang dulunya juga dijadikan pelabuhan rakyat itu, kami rasa sangat memberatkan semua warga pengunjung utamanya masyarakat menengah ke bawah.Jika boleh saya bilang, pantai Boom saat ini bukan lagi pantai rakyat, tetapi berubah menjadi pantai para konglomerat,” Tambahnya.

Bila demikian, pastinya bisa menjadi ancaman hilangnya tradisi masyarakat Banyuwangi yang mana setiap bulan purnama, mereka berbondong bondong pergi ke pantai boom untuk menikmati indahnya bulan purnama,”Tandasnya.

Padahal setiap akhir pekan warga masyarakat Banyuwangi berbondong-bondong ke pantai Boom untuk berekreasi dan menyaksikan indahnya bulan purnama.

“Bilamana persoalan dibiarkan, kami khawatirkan masyarakat Banyuwangi khususnya warga miskin tidak bisa lagi menikmati indahnya pantai Boom yang telah menjadi icon masyarakat Banyuwangi,”Jelasnya.

Atas mencuatnya kabar pungli ini kami meminta kepolisian segera menindak lanjuti pengaduanya terkait dugaan pungli dan banyaknya keluhan masyarakat atas mahalnya tarif tiket masuk ke pantai Boom Marina itu diusut tuntas agar masyarakat tidak ketakutan lagi membeli tiket yang sangat mahal itu,”Pungkas Helmy. (Im)