Sekretaris Jenderal Gemantara Raya: Demo Omnibus Law Berhentilah Berbuat Anarkis

Jakarta, Sekretaris Jenderal Gemantara Raya yang acung jempol dalam mengendalikan organisasi masyarakat hingga berkibar di belahan bumi Nusantara, sebagai pemberdayaan masyarakat dan mitra pemerintah menyampaikan rasa prihatin terhadap aksi protes kepada setiap keputusan yang selalu berujung kerugian umum dan menghabiskan waktu memperbaiki dan membangunnya kembali. Baik kepada pelaku demonstrasi itu sendiri, yang selalu brutal anarkis, terlebih kepada yang punya kepentingan yang merusak moral anak bangsa, dan bagi mereka yang menginginkan kehancuran kepentingan Republik ini.

Menurut Sekretaris Jenderal yang akrab disapa Rudy Andika tersebut bahwa “Demo” itu semestinya orasi dalam engemukakan pendapat bersahaja dan damai, terlebih dahulu memahami masalahnya & ungkapkan keluhan dan tujuan secara keseluruhan tanpa hanya melenggang ikut ikutan. Tetapi tidak menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya sangat berpotensi negatif untuk diri sendiri, dan kepentingan rakyat lainnya.

Penanggung jawab orasi menyampaikan hanya beranggotakan beberapa orang untuk penyampaian pendapat, padahal berhamburan tanpa terkendali dan tidak menyadari dampak yang ditimbulkan oleh keputusannya itu sendiri. Tampil hadir lempar batu melukai, menghancurkan tanpa arah yang jelas, lempar botol, merusak dan membakar dan memaksa kehendaknya saat itu juga harus dipenuhi. Itukah yang namanya demonstrasi? yang hanya merasa hebat, dan seakan telah meraih predikat jagoan tanpa paham apa yang dia lakukan itu tidak manusiawi serta sangat berdampak pada kehidupan orang lain, kehidupan sendiri, kehidupan keluarga, anak, cucunya bahkan kepada kehidupan orang banyak. “tutur Sekjend sambil bertanya kepada pendemo yang anarkis dan di sinyalir ditunggangi oleh kepentingan yang tidak benar”

Kalian meminta keadilan apa??? dan apakah kalian sudah berlaku adil pada tingkah anda, keluarga, lingkungan, orang banyak dan kepada bangsa ini umumnya? pasti banyak yang bingung jawabnya bukan?….. Tetapi tetap saja percaya diri karena sifat munafik itu selalu di elus dan di pelihara untuk merusak diri sendiri. Kalian minta hak kalian di lindungi, apakah kalian sudah menjaga hak anda, keluarga, orang lain, dan negri ini?….pasti jawabannya juga bingung dengan mata plotat plotot, bahkan masih ngotot untuk menutupi sifat egois yang juga tidak laku meski di obral secara gratis.

Negri ini dalam musibah, banyak yang sakit & meninggal. Tenaga medis bertaruh nyawa, kelelahan dan meninggalkan orang terkasih, bahkan mengorbankan nyawa sendiri demi orang lain tanpa pamrih, jasa lebih, disanjung, di puji. Sementara kalian menuntut hal yang mayoritas sangat kalian tidak pahami….! Memohon izin untuk orasi agar dapat menyampaikan aspirasi, tetapi tindakan orasi menjadi topeng bagi kepentingan orang yang memanfaatkan kalian untuk merugikan, menyakiti, mempengaruhi agar berlomba sibuk merusak Negeri kita sendiri. Kita tentang keikutsertaan asing dalam membangun negeri, kita cegah produk asing masuk bangsa ini. Tetapi yang telah kita miliki kita rusak sendiri…..!!

Yang kami cintai, harapan kami, masa depan kami, idaman kami pastinya Mahasiswa?…Apa yang kalian pelajari di kampus? sudah baca undang2 cipta kerja yang terdiri 900 halaman, terhafal, terartikan serta termaknai secara keseluruhan??….jangan juga bingung juga jawabnya….?

Anak dan adek kami yang masih duduk di bangku sekolah SMA, apa kalian paham pasal2 UUD45?… hebat sekali mendadak paham Omibus law.. sehingga langsung protes secara membabi buta??? hebat bisa putus kajian dalam waktu singkat. Bahkan mampu menguasainya hanya dalam perjalanan dari rumah ke tempat unjuk rasa, “anda peraih award yang hebat dari panitia huru hara. “papar Sekjend dengan wajah sangat sedih”

Lanjutnya :Saudara2ku buruh, pekerja?
Kalau terus demo & merusak, ekonomi hancur & perusahaan tempat kalian bekerja bangkrut, kalian akan di PHK, dan seterusnya merengek, menyalahkan perusahaan, menuntut pesangon, hak lembur, tunjangan hari besar, rumah huni, dana kesehatan, bonus gaji, dana pensiun. Dan kalau tidak di penuhi, lalu kalian lagi lagi menyalahkan siapa…?!!

Harusnya kita bersiap diri menyambut kemajuan technologi semakin cepat. Robot dan mesin makin murah tetapi mereka tak mungkin demo, orasi atau anarkis. Tak butuh waktu lama bagi pabrik2 untuk mengganti tenaga kerja manusia ke mesin terutama robot canggih. Belajarlah skill, marilah berikan masukan bagi penyelenggara negara dengan ide cemerlang dan bernilai, kita kritisi mereka dengan baik, bahkan kita tukar jika perlu dengan cara yang baik juga konstitusi. Mari tingkatkan produktifitas jika ingin minta upah lebih..

Kalian bilang cinta Indonesia? Mana buktinya? Kalau kalian cinta negri ini, kalian turut mendukung, membangun, menjaga bahkan takkan tega merusak fasilitas yang telah kita miliki, kalau cinta terhadap tanah air, tentunya merasa sakit bila merusak milik kita sendiri, dan yang selalu kita nikmati serta pakai bersama setiap hari. Harusnya musuh kita adalah provokatif, perusuh, anarkis, dan ajakan orang yang berdampak pada kerugian negeri ini. “Kalian bilang cinta negri ini….
Tak kasihankah kalian dengan aparat keamanan Tentara, Polisi yang selalu jadi sasaran kebrutalan ulah kalian yang akhirnya kalian sesali?….

Ditunggangi? Sampai kapan kalian mau ditunggangi,,,,??paramedis bertaruh nyawa menantang maut, virus pandemi yang terus minta nyawa tanpa kita pahami sampai kapan derita ini berakhir. Justru kalian menyiramnya dengan hujan batu di tengah kemarau penderitaan yang gamang bahkan tidak menentu. Kalau kalian celaka, bagaimana nasib keluarga, orang tua, istri, suami, anak, cucu dan saudara tercinta??… sementara sang penunggang ada di tempat sejuk begelimang harta, aset, kemewahan, lapar tinggal minta, uang terimpan dimana-mana. Dia tertawa terbahak ketika melihat kalian di tangkap, terluka, pingsan bahkan meninggal dunia. Tetapi kalian klaim bahwa itu resiko pejuang tanpa memahami perjuangan itu salah bahkan hingga ke generasi berikutnya, dan hanya kepentingan penunggang yang bersembunyi sambil menyanyi dan berdendang ria atas kesuksesan yang telah mengorbankan diri kita sendiri.

Setelah kerusuhan, lalu apa?
Negri ini akan mencekam, pemilik sedikit modal takut buka usaha karena dihantui perusakan. Virus membludak. Rumah sakit penuh. Ekonomi hancur. Perusahaan banyak yang bangkrut. Lapangan pekerjaan makin sedikit…

Kemudian kalian mau teriak lagi, minta pemerintah membiayai hidup? Dari mana uang pemerintah? Kalau ekonomi hancur, pajak berkurang & negara makin miskin. Apa ini yang kalian sukai…? saya yakin bukan. “Demo & kerusuhan jelas hal yang berbeda!! Apapun alasannya , membuat kerusuhan jelas SALAH!

Benarkah kalian cinta negri ini? saya dan pastikan bahwa kita sama sama cinta negeri kita sendiri. Dimana masa depan tanpa batas adalah tetap kita bangsa Indonesia “Salam Masyarakat Nusantara bersama Gemantara Raya suatu suara untuk cinta Indonesia

Tim media(red)

Rudy Andika

Tweet Whatsapp Print