
Banyuwangi Selidikkasus.com – Para usaha mikro sebanyak 70.000 di Banyuwangi mendapatkan bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Presiden Joko Widodo dan diserahkan langsung melalui ini Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi.
Pelaku mikro yang ada di Banyuwangi sudah ada 5.812 tahap pertama telah menerima banpres tersebut dari 70.177 usaha mikro yang telah diverifikasi oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM).
Para usaha mikro yang telah diverifikasi,dalam waktu dekat akan segera mendapat bantuan tersebut. Setiap usaha mikro bakal mendapatkan Rp2,4 juta.
Hal ini disampaikan Anas dengan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memperhatikan usaha mikro yang ada di Banyuwangi.Tentu bantuan ini sangat berguna bagi usaha mikro, terutama sebagai bantalan di tengah pandemi Covid-19. Ini program yang sangat bagus dari Pak Jokowi,” Terang Anas.
Dan Bupati Anas sehabis menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut langsung meninjau usaha mikro penerima manfaat di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (15/10/2020).
Bupati juga mendorong agar para penerima bisa memanfaatkan bantuan tersebut untuk penguatan modal usaha.
“Kami berharap banpres ini dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan usaha. Misalnya, bagi penjual makanan bisa digunakan untuk membeli etalase agar warungnya lebih rapi, makanannya pun lebih higienis dan sehat,” Jelas Anas.
Program ini pun disambut baik para penerima.Salah satunya, Farida, pembuat rempeyek yang tinggal di Kelurahan Singotrunan. Dia sangat bersyukur bisa mendapatkan Banpres Rp 2,4 juta dari pemerintah.
“Uangnya saya pakai untuk belanja stok bahan rempeyek, sama beli kompor lagi. Saya butuh kompor untuk masak, biar bisa nambah banyak pesanan harian,” Tutur Farida.
Farida juga mengaku, saat pandemi pesanan rempeyeknya memang mengalami penurunan. Jika biasanya omsetnya bisa mencapai Rp 600 ribu per minggu, selama pandemi hanya sekitar Rp. 400 ribu per minggu.
“Tapi saya bersyukur, pesanan tiap hari datang meski turun sedikit. Semoga dengan tambahan modal ini, usaha saya bisa semakin lancar,” Taparnya.
Hal yang sama juga diungkapkan penjual jus buah. Bantuan yang dia dapatkan akan digunakan untuk menambah harian jualannya.
“Uang ini saya gunakan modal untuk nambah jualan salad. Jadi sekarang gak jual jus buah saja, namun juga bisa jual salad,” Paparnya .
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Nanin Oktaviantie menerangkan pada tahap I (Agustus-September), ada 70.177 usaha mikro di Banyuwangi yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Kemenkop-UKM. Mereka dari usaha mikro yang beragam.
“Alhamdulillah Banyuwangi sudah berhasil memasukkan 70 ribu lebih UMKM yang siap mendapatkan bantuan.Yang dananya sudah diterima, ada 5.812 usaha mikro,” Ungkap Nanin.
Nanin menambahkan, pihak kami terus mendorong agar usaha mikro memanfaatkan banpres ini untuk meningkatkan usahanya. Dia mengimbau agar usaha mikro yang belum mendapatkan segera mendaftarkan diri melalui Diskop-UM dan Perdagangan Banyuwangi. Karena saat ini pemerintah pusat telah menambah kuota dan memperpanjang masa pendaftarannya.
“Pelaku usaha mikro yang ingin mendapatkan banpres ini, bisa segera mendaftarkan diri paling lambat 30 November 2020,”Kata Nanin
Para pemohon wajib mendaftarkan diri secara online terlebih dahulu di link: bit.ly/daftar_bpum “Selanjutnya, berkas fisik yang disyaratkan dikirim ke Rumah Kreatif Banyuwangi (samping kantor Kecamatan Banyuwangi) pada jam kerja. Dokumen bisa dikirimkan via kurir juga,” Pungkasnya. (Im)