
Banyuwangi Selidikkasus.com – Aktifis jalanan yang mengaku sebagai aktifis anti masker ditahan Mapolresta Banyuwangi setelah menjalani pemeriksaan selama 8 jam Selasa, 13/10/20.
Aktivis anti masker itu dijebloskan ke tahanan Mapolresta Banyuwangi atas tragedi penjemputan paksa jenazah pasien positif COVID -19 di Rumah sakit beberapa minggu lalu dan Yunus langsung digelandang aparat dari ruang Unit V Satuan Reserse Kriminal ke rumah tahanan Mapolresta pukul 20.45 WIB.Dengan kawalan ketat dari aparat kepolisian.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin membenarkan adanya penahanan aktivis antimasker di Banyuwangi ini sekarang sudah ditangkap.
“Sangat benat M Yunus Wahyudi sudah kami tahan,” ungkap Kombespol Arman kepada awak media.
Kombes Arman juga menjelaskan, Yunus dijerat dengan Pasal 14 ayat 1 dan 2 Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan Pasal berlapis yaitu pasal 45 huruf a Jo Pasal 28 UU Nomor 19 Tahun 2016 ITE dan Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun,untuk itu kita tahan,” tambahnya.
Sebelumnya Yunus memang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian Banyuwangi.Jadi,penetapan M Yunus statusnya menjadi tersangka merupakan hasil gelar perkara atas hasil pemeriksaan yang bersangkutan sebagai saksi.
Arman juga menyebutkan, sebelumnya, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi diantarannya saksi ahli yang berkaitan dengan kasus ini,saksi ahli Bahasa, saksi ahli ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), saksi ahli kekarantinaan Kesehatan dan saksi ahli penyakit paru.
“Pihak kami sudah memeriksa saksi ahli dan sudah mengamankan beberapa alat bukti,” Tambah Arman.
Tersangka M Yunus Wahyudi yang mengaku sebagai aktivis antimasker ini juga telah menjemput paksa pasien positif COVID-19. Kala itu ia berkata, jika dirinya ditangkap, pihaknya akan menggugat Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang pemberlakuan masker.
Peraturan Gubernur Jatim No 53/2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, yang sudah berlaku disoal oleh Yunus.Bahkan dirinya siap dipenjara jika memang dinilai salah. Namun dirinya juga akan menggugat Pergub yang mengatur tentang larangan tak bermasker tersebut.
“Jika saya tak bermasker dipenjarakan nantinnya saya akan gugat Pergub yang dikeluarkan Pemprov Jatim,”Tandas Kapolresta menirukan stitmen M Yunus. (Im)