Kunker DPRD Prov sumut Komisi B kembali membahas, RDP bertele-tele

Selidikkasus.com – Sumut -Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Tengah kembali menggelar Rapat Kunjungan Kerja lanjutan dengan pihak PT AQUAFARM NUSANTARA – REGAL SPRINGS INDONESIA dalam hal ini dihadiri oleh DPRD – SU Komisi B Viktor Silaen SE, MM (Ketua) dari fraksi golkar dan juga didampingin Zeira Salim Ritonga,SE fraksi PKB (Wakil Ketua), Ahmad Hadian,S.Pd.I fraksi PKS (Seketaris), dan beberapa anggota faraksi Komisi B sebanyak 22 orang tampak hadir di Atsari Hotel, Jl. Kol. TPR. Sinaga No 09 Parapat, Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara (Provsu).

Rapat yang dihadiri Ketua Komisi B Viktor Silaen SE, MM (Ketua) dari fraksi golkar dan juga didampingin Zeira Salim Ritonga,SE dari fraksi PKB (Wakil Ketua) didampingi seluruh anggota mempertanyakan terkaid dengan penjelasan diantaranya : mengenai sejauhmana proses perihal kontribusi PT Aquafarm dikabupaten Tobasa terhadap program kemitraan bina lingkungan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social responsibility (CSR) selama tahun 2018 – 2019, Bagaimana respond dan persiapan PT Aquafarm terhadap wacana penertiban segala usaha yang ada di danau toba terkaid dengan ditetapkannya Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Nasional, Zonasi Keramba Jaring Apung di Kawasan Danau Toba PT Aquafaram yang direlokasi, dan legalitas perusahaan yang terbaru di tahun 2020, serta kendala yang dihadapi dilapangan.

Ia juga meminta dan menyoroti agar pihak perusahaan dapat memberikan legalitas data yang terbaru setiap izin perusahaan dan alokasi dana CSR yang telah dan akan disalurkan oleh perusahaan dengan jumlah rupiahnya. “Supaya terarah dan tidak bertele-tele,” kata Politisi Komisi B itu dan didampingi dari Partai Gerindra Gusmiyadi, SE.

Adapun saat hearing dalam rapat tersebut dijawab langsung oleh Dian Octavia mewakili dari PT Aquafarm “ Nanti kami akan lampirkan kepada bapak ibu yang terhormat “ terlihat Sambil berjalan dari beberapa meja anggota DPRD-SU tampak kosong dan terlihat keluar dari barisan RDP menuju halaman Atsari Hotel,

Ketua bidang Investigasi REPELITA Wilayah Sumut menyatakan kepada Media Online Selidikkasus.com, bahwa sesampai dengan berlanjut perjalanannya ke kapal menuju lokasi Keramba Jaring Apung dan sampai selesai kegiatan, dinyatakan tak ada satupun kenyataannya yang terlihat. Diduga dalam Kegiatan kunjungan kerja kali ini disayangkan bayak pihak. Sehingga kini belum bisa dianggap tuntas dilakukan atau sama dengan Rapat Dengar Pendapat yang bertele tele . (19/08/2020)

Wilson Hutajulu yang biasa diucap sebagai masyarakat peduli kawasan danau toba juga berkata bahwa dugaannya, DPRD-SU melakukan Kunjungan kerja (Kunker) Dan melakukan Sidak kepada Regal spring Indonesia hanya sebagai formalitas, supaya bagaimana pandangan banyak masyarakat mengetahui kunjungan tersebut sudah di laksanakan dengan tertib sampai terlihat selama perjalanan dikapal menuju Keramba Jaring Apung (KJA) bahwa terlihat dari beberapa DPRD-SU melakukan tebar benih bibit ikan di lokasi danau toba. Ucapnya

Timbul dugaan azas praduga tak bersalah bahwa Pantauan dari Kabid. Investigasi dengan adanya pertemuan tersebut dilaksanakan RDP ataupun Sidak dinyatakan Pihak DPRD-SU dan Regal Spring indonesia atau PT Aquafarm Nusantara sangatlah bertele tele atau bisa disebut hanya sebagai formalitas dan diduga sudah bekerjasama dan dalam penjelasan Kunkernya yang ke II ini kepada pihak PT Aquafarm bahwa kunker tersebut sama halnya di RDP yang pertama juga tidak bisa untuk menunjukan bukti nyata tertulis terkaid legalitas perusahaan dan juga berapa jumlah rupiah CSR 2018 – 2019 dari Perusahaan kepada lingkungan diruangan DPRD – SU lalu (27 Juli 2020), Terkaid DPRD-SU mengucap di dalam rapat jangan hanya di ucapan saja dan harus bisa dibuktikan dalam bentuk berkas yang sudah dinyatakan verivikasi terbaru pada tahun 2020 yang terdengar dari ruangan atsari hotel. (19/08/2020)

Dan juga Terlihat dari pantauan dilokasi atsari hotel, bahwa ada beberapa masyarakat yang telah berkumpul sebelum dan sesudah RDP, sambil meninggalkan tempat terlihat terkejut adanya kedatangan pak ketua yang diduga kedatangannya seakan sudah berkomunikasi terlebih dahulu, dan diduga akan melakukan mediasi secara internal terhadap ketua dimeja yang ditempatin masyarakat tersebut di atsari hotel. (Team SK SUMUT)