PPDB DKI Jakarta Membuat Reputasi Anies Baswedan Dimata Warga Jakarta Merosot Drastis

Jakarta,selidikkasus.com Nama besar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai pudar,Gubernur yang sanagat dicintai warga Jakarta kini berselimut kritikan dan nyaris kebencian dari warganya sendiri,pasalnya kebijakan PPDB DKI Jakarta yang digelontorkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI jakarta sangat mengecewakan hampir semua warga Jakarta,sedangkan solusi dari seorang Gubernur dinilai tidak ada sama sekali.

Kebijakan PPDB 2020 ini memang sangat luar biasa,karena didalamnya terdapat zona usia yang sungguh membuat para orang tua murid tercengang dan meradang dibuatnya,bagaimana tidak,anak yang diharapkan masuk sekolah negeri yang notabene biayanya sangat murah harus gagal bersekolah karena usia dianggap tidak mencukupi standar PPDB zona usia (muda).

Seperti yang dipaparkan Rohman orang tua calon murid SMKN kepada selidikkasus.com senin 6/6 memaparkan bahwa dirinya juga anaknya mengidamkan bersekolah di SMK Negeri setelah lulus SMP.

“Saya selaku orang tua berharap anak saya bisa masuk SMKN setelah lulus SMP ini,anak saya pun berharap begitu,namun alangkah kecewanya kami,setelah kami mendaftar ternyata anak saya tudak diterima dengan alasan usia yang masih muda,sementara nilainyang didapapat dari SMP sangat memuaskan,kami coba lagi via zona Rw,ternyata sama saja,karena di Rw kami tidak terdapat SMKN maupun swasta” papar Rohman.

“Saya perhatikan baru tahun 2020 ini kebijakan seperti ini diterapkan,kan kebijakan ini sangat mengecewakan banyak orang,seharusnya Gubernur Jakarta memberikan solusi untuk warganya kalau memang perduli,tapi mana solusi? tidak ada sama sekali,ibarat punya telinga tapintak mendengar,punya mata tapi tak melihat,akhirnya jajarannya dia sesuka hatinya membuat kebijakan,kalau yang usia tua yangbditerima sekolahnterus yangbusia muda dan pintar mau dikemanakam,jujur saja kalau kami orang kaya raya,anak mau masuk SMK Swastapun kami tidak keberatan demi masa depan anak,tapi kami ini orang kecil,orang tidak mampu jadi sangat berharap anak masuk sekolah negeri agar biayanya ringan” terang Rohman.

Hal senadapun disampaikan Hayati kepada wartawan senin 6/6,
“Anak saya mau masuk SMPN,namun hanya gara gara usia selisih 2 bulan saja dengan kebijakan zonasi usia,anak saya tidak diterima di SMPN,sementara mau masuk swasta biayanya mahal,jadi terpaksa tahun ini anak saya tidak sekolah mungkinbtahun depan baru daftar laginke negeri” kata Hayati.

“Saya sangat kecewa dengan kebijakan ini,anak saya pintar sampai tidak bisa masuk negeri hanya krna usia yang kurang,harusnya Pal Anies selaku Gubernur cepat tanggap dan cepat memberikan solusi,ini mah lalah meneng bae,akhirnya yang jadi korban warganya sendiri,dia dipilih warga DKI Jakarta bukan untuk membuat anak anak jakarta menjadi bodoh karena tidak bisa sekolah akibat kebijakan zona usia” ujar Hayati.

“Kami berharap Pak Anies segera bertindak agar kelecewaan kami ini terobati,karena mauntak mau kepercayaan kami pada Pak Anies perlahan tapi pasti menghilang” imbuhnya.

Ferry gun.s kaperwil DKI