Kasatreskrim Polres Padang: Hanya berselang tiga menit Komunikasi Pacar Korban dengan Alm KVM, sebelum ditemukan gantung diri

Kasatreskrim Polres Padang: Hanya berselang tiga menit Komunikasi Pacar Korban dengan Alm KVM, sebelum ditemukan gantung diriPadang, Gemantararaya.com – Selidikasus.com -Rabu, 24/06/2020. Masyarakat tentu tidak lupa akan kasus Putri Nias yang gantung diri diduga Pembunuhan secara berencana, di salah satu kedai milik warga di Jl. By Pass Kec. Kuranji Kota Padang.

Polsek Kuranji pertanggal 19/06/2020 mengirimkan Surat Undangan Kepada Keluarga Korban, Kuasa Hukum dan kepada DPD LSM Gemantara Raya Sumbar, Perihal Menjelaskan Perkembangan Hasil Penyelidikan. Undangan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 22/06/2020 bertempat di Ruangan Unit Reskrim Polsek Kuranji Kota Padang.

Undangan tersebut (22/06) dihadiri dari keluarga Korban, DPD LSM Gemantara Raya Sumbar dan beberapa Media Cetak dan On-line.

Kepolisian Polsek Kuranji, menggelar Pers Realese di aula Polsek Kuranji yang dihadiri juga Oleh Kasat Reskrim Polresta Padang (Kompol Riko), Kapolsek Kuranji (Kompol Armijon), Kanit dan Panit Polsek Kuranji ikut hadir.

Pada kesempatan tersebut Kapolsek Kuranji memaparkan kasus tersebut dari awal sampai di evakuasi dan dibawa kerumah Sakit Bayangkara.

Lebih lanjut Kompol Armijon menyampaikan bahwa sampai saat ini hasil penyedikan belum di naikan kepada hasil penyelidikan, karena belum ada unsur tindak pidana, namun kami terus bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang benderang dan membuka diri untuk informasi baru.ungkap Kompol Armijon .

Ditempat yang sama pada Pers Realese Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Riko, mengungkapkan sampai saat ini belum menemukan tindak pidana dlm kasus ini.

Lebih lanjut Kompol Riko mengungkapkan, adanya komunikasi percakapan melalui telepon genggam antara korban (KVM) dan Pacar Korban (R) pada Pukul 04.07 Wib . Namun diketahui korban telah meninggal pada 04.10 Wib, jadi ada antara waktu 3 menit setelah komunikasi terakhir korban baru di temukan jasat korban oleh masyarakat di tempat kejadian (di Jl. By Pass) Kata Kasat Riko pada saat berlangsungnya acara Pers Realese tersebut.

Setelah di berikan waktu oleh pihak Kepolisian untuk bertanya kepada pihak keluarga dan kepada pihak yg mendampingi. Teos Natal Halawa (DPD Gemanta Raya Sumbar) menyampaikan pertanyaan pada kesempatan tersebut “bahwa sudah kami berikan kepada penyidik Chatingan (Inboxan Messenger) antara Berinisial R (Pacar Korban), kepada Keluarga Korban yang tidak mau di sebut namanya. R menjelaskan dalam chatingan itu bahwa jaraknya dengan korban 50 meter korban megang-megang tali di tepi jalan dan R tidak sempat menolong hanya beberapa menit” pernyataan Teos kepada Kasat Reskrim.

“Ketika aku menjauh sekitar 50 meter ternyata dia sudah siapin tali di pinggir jalan, aku terlambat beberapa menit untuk nyelamatin dia K”. (isi inbox R). ungkap Teos

Teos Halawa yang mewakili DPD Gemantara Raya tersebut melanjutkan “Jika dalam jarak 50 meter apabila seseorang mencoba menggantungkan diri, Analisa saya kalau niat mau menolong, yakin bahwa kita bisa mencegahnya. Tentu sikorban dulu mencari tempat untuk menggantungkan diri di warung tersebut dan mencari tumpuan kaki. Jadi dari keterangan ini timbul pertanyaan besar bagi kami, jika itu adalah seperti yang disampaikan sebelumnya benar, mengapa bukan R, orang pertama d lokasi….?” Ungkap Teos dengan raut wajah geram

Lebih lanjut Teos Halawa yang juga Wakil Ketua DPD LSM Gemantara Raya Sumbar mengungkapkan “Orang yg menemukan jasad korban adalah Berinisial A yang informasi nya hendak membeli nasi goreng, dan itupun si A menduga bahwa mayat itu adalah sosok setan, akhirnya inisial A menceritakan kepada yang punya warung nasi goreng yang tidak jauh dari tempat di temukan jasad korban. Kemudian yg punya warung nasi goreng tersebut bersama si A memastikan apa yang di ceritakan si A”.

Setelah memastikan bahwa itu bukan setan melainkan orang, lalu si A pergi kekantor Polsek Kuranji yang kurang lebih jarak 700 meter di tempat kejadian.
Namun setelah berkerumun masyarakat dan juga pihak Kepolisian Polsek Kuranji sudah tiba di lokasi kejadian maka tiba-tiba ada seseorang yang menerobos kerumunan yang diduga R dan langsung memeluk korban. dan setelah di tanya, “anda (R) siapa….?” R Mengaku bahwa “ini pacar saya”.

Teos melanjutkan. Jika kita sesuaikan dari penjelasan Pacar korban atau chatingan masesengers kepada seseorang yang tidak disebutkan namanya, yg mana itu sudah kami Scrensoot dan sudah diserakan kepada penyidik, dlm hal ini benar-benar timbul pertanyaan bagi kami…..tentunya harapan kami kepada pihak Kepolisian memperdalam bukti yang sudah kami berikan.

Teos Halawa melanjutkan. Bahwa bukan karna opini kita timbul pertanyaan Bapak Kapolsek, tetapi ada beberapa keganjilan di lapangan seperti halnya didapatkan, posisi tasnya yang seperti di sangkutkan, sandalnya masih di area kakinya, lidah yang tidak menjulur serta mata yang tidak melotot…kami menilai ini sangat tidak logis…! Mengakhiri Pertanyaan

Kemudian di tambahkan oleh salah seorang pihak keluarga Ketua Paguyuban Keluarga Besar Mendrofa (Bapak T. Mondrofa) menyampaikan dalam hal ini kami butuh kepastian Hukum. apakah Almarhum KVM, mati karna gantung diri atau mati karna di bunuh, baru di gantung, tentu pihak penyidik mempersiapkan diri untuk menjelaskan dan tentunya di sertai dengan bukti-bukti bagaimana meninggalnya anak kami tersebut.

Pada akhir Pers Release, Kapolsek Kuranji Kompol Armijon meyampaikan kami akan terus membuka diri, apa bila ada informsi baru utuk mengembangkan kasus ini, dipersilahkan memberitahukan kepada pihak Kepolisian dan juga terima kasih atas kehadiran semua Pihak, baik dari Pihak Keluarga Korban, dari LSM Gemantara Raya dan semua Media yang meliput Pres Release, tutup Kompol Armijon.

(Red)