Pejabat Muara Enem Diduga Bungkam, Tentang Pemberitaan Dugaan Mark Up. Desa Tanjung Karangan

Selidikkasus.com -Muara Enim-Sumsel- (11/06/2020). Menindak lanjuti hasil dari tim media selidikkasus bahwa terkait pemberitaan dugaan murk up dana desa tanjung karangan mulai dari 2016 sampai dengan 2019 Diduga tidak ada tindakan atau reaksi baik dari pejabat pemdes muara enim maupun inspektorat muara enim.

Tim awak media selidikkasus kembali menemukan sejumlah-barang bukti anggaran dugaan murk up dana desa tahun 2016 sampai 2019.

Berdasarkan keterangan dari warga setempat dengan inisial D mengatakan kami sudah kontak dan menghubungi mantan ketua Bpd desa tanjung karangan, diduga bahwa semua oprasional bpd dari tahun 2016 sampai 2019 tidak di berikan sama sekali atau sepeser pun oleh kepala desa nasni bulkis kepada anggota dan ketua bpd desa tanjung karangan kecamatan tanjung agung kab.muara enim. beber D.

Bapak D(inisial) mengatakan memang sudah terkesan aneh dengan penyelenggaraan pemerintah desa tanjung karangan ini, sebab pasal nya ibuk kades nasni bulkis ini, adalah sebelumnya menjabat kades merupakan orang biasa saja sangat jauh dengan gaya hidup glamor, tetapi setelah beliau menjabat sebagai kades desa kami ini, diduga sudah memiliki mobil 5 unit dan juga rumah sudah bagus, lebih mencengangkan lagi,ibuk kades ini memiliki sebuah toko bangunan material berada di samping rumahnya sendiri, serta kades ini juga diduga merupakan ketua kelompok pertanian ulak dusun, sementara sekdes di jabat anak kandungnya sendiri.pungkas D.

Dalam hal ini kami menyempatkan konfirmasi kepada ibuk kades ternyata tidak di rumah dan Bersembunyi tanpa kabar sekalipun .

Kami dari masyarakat memohon dan mendesak agar segera di tindak lanjuti atas perbuatan dugaan murk up dana desa 2016 sampai 2019. Oleh instansi penegak hukum , harap D.

Demikian lah permohonan masyarakat agar segera di proses,serta periksa dan di tindak tegas atas penyelenggaraan pemerintah desa tanjung karangan,belum lagi dugaan terkait hak honor perangkat desa sampai saat ini pun diduga belum di bayarkan dengan alasan yang tidak logika & masuk akal. Tuturnya D.

(Lp berita : Iswanan )